KUNINGAN (MASS) – Akun WhatsApp pribadi Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si sempat dihack bahkan sampai 2 kali dalam waktu berdekatan dalam bulan kemarin.
Hack WA tersebut, ditandai dengan WA Bupati yang mengirim pesan tak biasa. Mulai dari nanya saldo, minjem uang dan berjanji untuk mengembalikan waktu dekat layaknya orang BU (Butuh Uang).
Kemudian setelah pulih, WA Bupati sempat kembali dihack kembali dengan mengirim pesan undangan pernikahan yang ternyata aplikasi “berbahaya”. Undangan pernikahan ini aneh, apalagi Bupati sudah beristri, tidak rencana menikah.
Karena hal itulah, beberapa pengamat menyoroti kinerja Diskominfo Kabupaten Kuningan. Ketua DEEP Kuningan misalnya, Oon Mujahidin yang menyudutkan Diskominfo secara publik.
Menjawab hal itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Kuningan Drs Ucu Suryana M Si, punya dalih tersendiri. Menurutnya, Diskominfo bertanggung jawab pada sistem resmi milik Pemerintah Daerah, bukan pribadi.
Tanggung jawab itu, kata H Ucu Suryana, mencakup pengamanan sistem aplikasi, website layanan publik, hingga data yang tersimpan di server pemerintah.
“Namun, penting kami sampaikan kepada publik bahwa Diskominfo tidak mengelola maupun mengawasi akun komunikasi pribadi milik individu, termasuk akun WhatsApp, e-mail pribadi, maupun media sosial para pejabat dan ASN. Oleh karena itu, apabila terjadi insiden peretasan pada akun pribadi, hal tersebut tidak berkaitan dengan kebocoran atau kompromi sistem informasi pemerintah daerah,” kata Ucu, dalam rilis terbukanya, Jumat (1/8/2025).
Ucu mengaku, pihaknya memahami bahwa tantangan digital terus berkembang. Karena itu, Diskominfo mengimbau seluruh pejabat, ASN, dan masyarakat luas untuk lebih waspada dalam menjaga keamanan digital pribadinya, antara lain dengan:
- Tidak mengunduh atau membuka file dari sumber yang tidak dikenal, terutama file berekstensi .APK;
- Mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah pada aplikasi perpesanan;
- Melakukan pembaruan perangkat lunak secara berkala dan menghindari penggunaan perangkat yang tidak terlindungi.
Sebagai bentuk komitmen Diskominfo dalam meningkatkan literasi digital masyarakat, Ucu mengaku pihaknya akan terus menggencarkan program edukasi dan kesadaran keamanan siber, termasuk:
- Edukasi perlindungan data pribadi;
- Panduan keamanan akun media sosial dan aplikasi pesan instan;
- Sosialisasi dan workshop di perangkat daerah maupun langsung kepada masyarakat.
“Harapan kami, seluruh elemen masyarakat dapat lebih bijak dan mandiri dalam menjaga identitas digital masing-masing. Keamanan sistem informasi pemerintah memang menjadi tugas kami, tetapi keamanan digital pribadi adalah tanggung jawab bersama,” tutupnya. (eki)
