KUNINGAN (MASS) – Baru-baru ini kasus dugaan pencabulan sempat mencuat di Kabupaten Kuningan. Peristiwa memprihatikan ini terjadi pada anak tuna rungu, hingga oknum kepala desa terduga sebagai pelaku.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan, Deniawan, turut memberikan tanggapannya terkait sejumlah kasus pencabulan yang terjadi di wilayah Kecamatan Selajambe dan Kecamatan Kuningan.
Menurut Deniawan, pihaknya bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah mengambil langkah penting dalam menangani kasus tersebut.
“Kita punya UPTD PPA, terkait dugaan pencabulan di Kecamatan Selajambe dan Kuningan kita sudah mengambil langkah dengan melakukan pengamanan dan pendampingan terhadap korban,” ujar Deniawan, saat diwawancarai di Pendopo Kuningan, Minggu (27/7/2025).
Ia mengungkapkan, terkait kasus di Kecamatan Selajambe pihaknya telah melakukan pengamanan dengan cara membawa korban ke rumah anak, serta memberikan pendampingan secara psikologi dan psikiater.
“Kita sudah mengambil peran, utamanya untuk menyelamatkan anak, kasus di Selajambe korban sudah kita bawa ke Rumah Anak. Kita lakukan pendampingan baik psikologi kemudian psikiater. Kalau berlanjut ke penegakan hukum, kita ajak mereka untuk divisum,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, penanganan hukum merupakan ranah instansi terkait, sementara pihaknya lebih fokus pada pemulihan kondisi korban.
Sementara itu, Deniawan mengungkapkan kasu yang terjadi di Kecamatan Kuningan yang melibatkan anak tuna rungu, pihaknya telah melakukan penanganan serupa.
“Kewajiban kita terhadap korban sama, kita lebih pokus kepada korban,” jelasnya.
Lebih lanjut, DPPKBP3A telah melakukan koordinasi dengan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kuningan. Pihaknya juga telah memperkuat upaya pencegahan dengan cara sosialisasi dan edukasi di lingkungan sekolah.
“Kita lebih kepada pencegahan dan pengamanan korban pasca kejadian. Upaya sosialisasi dan edukasi terus kami lakukan kepada mereka agar lebih waspada terhadap potensi kekerasan atau pelecehan,” katanya.
Diakhiri, Deniawan juga merasakan keprihatinannya atas kejadian yang melibatkan oknum kepala desa.
“Kejadian ini sangat memalukan dan memilukan, apalagi konon katanya di Kecamatan Selajambe terduga adalah oknum kepala desa,” tutupnya. (didin)
