KUNINGAN (Mass) – Sebagai anggota DPR RI yang merupakan wakil rakyat di pusat, setiap anggota selalu rutin menggelar kegiatan sosialisasi MPR RI (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).
Empat hal ini wajib diketahui oleh semua elemen masyarakat. Karena dengan memahami dan mengetahui empat pilar maka bangsa Indonesia tidak akan terjadi disintegrasi.
Menurut Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi XI H Amin Santono SSos MM, empat pilar kebangsaan menjadi kunci utama dalam memperkuat pondasi bangsa Indonesia. Ini sangat penting sehingga semua harus paham.
Pada Sabtu (23/9/2017) giliran 200 peserta yang berasal dari masyarakat, mahasiswa dan simpatisan Partai Demokrat yang mendapat pencerahan dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan. Acara ini dihelat di Rumah Lembah Ciremai.
Pada kesempatan itu turut hadir Hj Yoyoh Rukiyah STr Keb yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V. Lalu, Yosa Octora Santono putra dari H Amin dan juga tokoh muda Kuningan yang sedang ikut tandang makalangan suksesi kepala daerah.
Ia pun menjadi moderator dalam kegiatan tersebut. Adapun pemateri lainya adalah Tatang Suprayogi, Edwin Pratama Putra. Acara berlangsung menarik karena para peserta aktif bertanya.
Amin menjelaskan kegiatan ini sangat positif penuh manfaat. Pasalnya, sosialisasi MPR RI (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat khususnya bagi peserta yang hadir
Diterangkan, sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Amin yang merupakan wakil rakyat dari Dapil X ini menerangkan, kelompok masyarakat atau peserta yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini lanjut dia, adalah pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Dalam kesempatan itu, turut memberikan sambutan Hj Yoyoh. Iamengatakan 4 pilar kebangsaan merupakan kebutuhan semua warga Indoensia.
“Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing-masing pilar tersebut. Keanekaragaman karakter masyarakat bukan menjadi penghalang melainkan perekat,” tandas ibu tiga anak ini. (agus)