KUNINGAN (MASS) – Di tengah tantangan degradasi moral dan berkurangnya semangat nasionalisme, muncul terobosan unik yang memadukan nilai-nilai kebangsaan dengan disiplin militer. Kabupaten Kuningan menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila dan penguatan karakter generasi muda melalui kebijakan barak militer.
Pada Podcast Kuningan Mass yang tayang pada Sabtu (25/5/2025), Uus Yusuf, S.E selaku Anggota Komisi III DPRD Kuningan menyoroti inovasi kebijakan barak militer yang diterapkan di beberapa daerah, termasuk wacana penerapannya di Kabupaten Kuningan.
Kebijakan barak militer tersebut dipandang sebagai langkah positif dalam mengatasi menurunnya nilai-nilai moral di kalangan pelajar.
“Program barak militer bukan sekadar menekankan fisik dan disiplin, tetapi juga menanamkan semangat cinta tanah air dan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Program itu sudah diimplementasikan di beberapa daerah seperti Sumedang, dengan hasil yang signifikan. Hasil tersebut dinilai menjadi bukti bahwa pendekatan semi militer mampu memulihkan karakter positif dan etos kerja generasi muda.
“Banyak anak yang semula dianggap ‘nakal’ justru berubah menjadi lebih disiplin dan berprestasi,” ungkapnya.
Selain aspek disiplin, barak militer juga memadukan kegiatan religius, seperti shalat tahajud, shalat subuh berjamaah, serta pengajian.
“Mereka dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik, bukan hanya di sekolah, tapi juga di kehidupan sehari-hari,” terangnya.
Terkait rencana implementasi di Kuningan, Uus menyebutkan, fokus utama yaitu pada siswa tingkat SMP, yang dinilai sebagai masa krusial pembentukan karakter. Meski demikian, ia menekankan pentingnya dukungan dari orang tua dan persetujuan anak agar program tersebut tidak melanggar prinsip-prinsip HAM.
“Ini bukan semata-mata tindakan represif. Justru ini bentuk kepedulian pemerintah daerah agar generasi muda tidak terjerumus ke hal-hal negatif,” jelasnya kembali.
Di sisi regulasi, program barak militer dan pendidikan Pancasila didorong masuk dalam kerangka Peraturan Daerah (Perda) yang sedang dibahas di DPRD Kuningan. Hal tersebut, sekaligus menjadi wujud sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan lembaga vertikal seperti TNI.
Meskipun banyak apresiasi, muncul pula catatan tentang anggaran dan infrastruktur pendukung. Secara keseluruhan, kebijakan barak militer diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan moral generasi muda sekaligus upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan.
“Untuk siswa SMP, kebijakan ini merupakan ranah pemerintah daerah. Sedangkan untuk SMA, menjadi kewenangan provinsi. Kita berharap program ini menyiapkan generasi penerus yang disiplin, religius, dan berwawasan kebangsaan, sehingga menjadi pondasi penting bagi Kuningan yang lebih baik ke depan,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya tonton di bawah ini :
