KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kapasitas mahasiswa terhadap isu-isu kebijakan publik, organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) canah Kuningan, sukses menyelenggarakan Kelas Advokasi dan Kebijakan Publik.
Kegiatan berlangsung selama 2 hari satu malam. Bertempat di gedung PCNU Kabupaten Kuningan, hari Sabtu – Minggu (17-18/5/2025), acara diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kampus di Kuningan diantaranya, UNISA, UNIKU dan STAIKU.
Acara dibuka secara resmi oleh ketua cabang PMII Kuningan, Dhika Purbaya yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran organisasi dalam memengaruhi kebijakan publik.
“Saya percaya, melalui kerja sama dan konsistensi sahabat-sahabat, organisasi mampu menjadi motor penggerak perubahan kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat,” ujar Dhika.
Kelas advokasi dan kebijakan publik merupakan bagian dari program pengembangan kader yang bertujuan mencetak generasi muda yang peka terhadap persoalan sosial dan mampu menyuarakan aspirasi masyarakat secara strategis melalui mekanisme advokasi kebijakan.
Para peserta menunjukkan semangat tinggi selama proses pembelajaran berlangsung. Diskusi interaktif, kerja kelompok, dan simulasi menjadi bagian penting dalam memperkuat pemahaman praktis mereka.
“Ini kegiatan sangat luar biasa. Saya jadi tahu bagaimana menyuarakan aspirasi dengan cara yang strategis dan berdampak, melalui advokasi,” ujar salah satu peserta, Nanda.
Ketua Panitia, Muhamad Romli, berharap kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada forum diskusi, namun menjadi pemicu lahirnya gerakan advokasi nyata di tengah masyarakat.
“Advokasi dan kebijakan publik bukan hanya milik para pejabat atau akademisi, tetapi milik kita semua. Mahasiswa harus terus bergerak dan menjadi terdepan di garda depan perubahan, teguh pada prinsip setia pada proses,” tegasnya.
Kelas advokasi dan kebijakan publik menjadi bukti nyata bahwa pendidikan advokasi sangat dibutuhkan demi mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. (rzl/mgg)
