KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Abdul Malik Fadjar Kuningan sukses menggelar pelatihan kaderisasi. Kegiatan tersebut merupakan Latihan Kader 1 (LK1) yang berlangsung di Gedung PUI Kabupaten Kuningan.
Menurut Ketua pelaksana, Izzatun Nawawi, acara tersebut digelar selama tiga hari, mulai Kamis – Sabtu (1–3 Mei 2025). Dengan mengusung tema “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.”
“LK1 ini diikuti oleh 12 peserta dari dua kampus, yakni 11 peserta dari Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) dan satu peserta dari Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon,” ujarnya.
Ia menegaskan, pelatihan LK 1 tersebut merupakan bagian penting dalam mencetak kader HMI yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Basic Training ini merupakan salah satu proses untuk mencapai tujuan HMI, yakni melahirkan insan-insan akademis yang memiliki komitmen terhadap Islam dan kemanusiaan,” jelasnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta dibekali berbagai materi wajib HMI serta muatan lokal yang disampaikan oleh pemateri kompeten. Materi tersebut mencakup pemahaman keislaman, keorganisasian, dan tanggung jawab sosial. Ketua Umum HMI Komisariat Abdul Malik Fadjar, Yusril Nurfadilah, turut menyampaikan apresiasinya.
“Suatu kebanggaan bisa terus mengawal proses pengkaderan di Komisariat Abdul Malik Fadjar. Kami berharap kader-kader HMI bisa menjadi pelopor agen perubahan untuk agama, nusa, dan bangsa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Kuningan, Eka Kasmarandana, yang turut hadir dalam penutupan acara, memberikan pesan penuh makna.
“Jika Anda sudah memilih HMI, maka jadikan HMI ini sebagai perahu untuk bisa berlayar menerjang halangan yang ada di depan, demi sampai ke dermaga tujuan,” pesannya.
Eka berharap kegiatan tersebut menjadi awal yang baik bagi keberlanjutan proses kaderisasi di Komisariat Abdul Malik Fadjar. Ia optimistis HMI akan terus menjadi ruang pembinaan kader umat dan bangsa, melahirkan generasi progresif, visioner, serta berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. (didin)
