KUNINGAN (MASS) – Sejumlah warga Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi kembali melakukan aksi ke balai desa, Rabu (12/2/2025) siang kemarin.
Aksi sendiri dilakukan dengan orasi warga, mempertanyakan dan meminta keterbukaan pengelolaan Pemdes. Selebihnya, kebanyakan warga lain justru menonton dari tempat teduh.
“Kita meminta ke Pemdes terkait Keterbukaan Publik 2022-2024. Karena dari tahun ke tahun papan informasi ga ada,” kata Asep Saeful, yang berorasi.
Sekalinya adapun sekarang, kata Adep, kegiatan belum dilaksanakan tapi laporannya sudah ada. Itu juga lah yang membuatnya heran.
Ia mengatakan, antara apa yang teradministrasi, dengan dinamika lapangan, berbeda. PHBN juga anggaran kepemudaan yang disebutnya tidak sesuai di lapangan.
“Secara administrasi iya, tapi di lapangannya gak ada. Makanya nnati saya akan bersurat juga melaporkan (ke aparat) juga minta dikaji ulang 2022-2024 minta diperiksa ulang lagi, fisik maupun keuangan,” imbuhnya.
Ia mencontohkan JUT (Jalan Udaha Tani) tahun 2023, serta soal rutilahu yang pernah dilaporkan ke Unit Tipikor, bahkan kabarnya dilimpahkan ke Saber Pungli.
“Persoalan ini akan saya giring, akan saya laporkan ulang,” ujarnya di akhir.
Aksi sendiri dilakukan dengan tanya jawab secara terbuka antara warga orasi dan Pemdes menjawab. Semua di lapangan. Aparat menjaga di sekitar balai desa.
Orasi aksi, Asep, mengklaim warga tidak puas atas jawaban yang diberikan Pemdes. Dan berencana akan melakukan lagi aksi. (eki)
![](https://kuninganmass.com/wp-content/uploads/2021/01/logo-1.png)