KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 120 peserta dari SMA dan sederajat di Kabupaten Kuningan antusias mengikuti Seminar Kewirausahaan Pelajar Kuningan bertema “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Pelajar untuk Kuningan yang Kreatif, Inovatif, dan Mandiri”.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Desa Maniskidul ini menghadirkan tiga pembicara inspiratif: Nadia Cahya Maolia, Founder Cacafood Indonesia; Novi Setia Nurviat, pengusaha muda asal kuningan Direktur Utama PT Inovindo Digital Media; dan Adam Ihsan, Founder Yayasan Yatama Mendunia.
Menurut KH Imam Nur Suharno, Kepala Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah, seminar ini merupakan bagian dari upaya untuk membekali generasi muda agar mandiri secara finansial & memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat. Ia menyebut tema, pembicara, dan peserta kegiatan ini sebagai sesuatu yang luar biasa.
“Kami berharap hasilnya juga luar biasa untuk kehidupan dunia dan akhirat kelak,” ungkap KH Imam. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sepenuhnya gratis bagi pelajar sebagai wujud nyata kontribusi Pesantren Husnul Khotimah dalam membangun generasi muda khususnya pelajar di kabupaten kuningan.
Seminar dimulai dengan materi dari Nadia Cahya Maolia, yang mengupas topik “Be a Smart Entrepreneur”. Nadia menekankan, menjadi pengusaha sukses memerlukan spirit dan skill. Spirit meliputi keberanian, kreativitas, fokus, pantang menyerah, kemampuan melihat peluang, dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Sementara itu, skill yang dibutuhkan mencakup kemampuan manajerial, membangun relasi, marketing, dan pengelolaan sumber daya manusia.
“Pengusaha itu harus berani dan kreatif, serta mau terus belajar. Jangan tunda apa yang bisa dilakukan sekarang,” ujar Nadia, memotivasi para peserta.
Materi berikutnya disampaikan oleh Novi Setia Nurviat yang berbagi pengalaman merintis usaha sejak kuliah tentang peluang e-commerce di kalangan Gen Z dan Gen Alpha. Ia menekankan bahwa membangun usaha tidak boleh hanya sekadar ikut-ikutan tren.
Menurutnya, kesuksesan dalam bisnis harus dimulai dari hati dan niat karena Allah. Ketika memutuskan jadi pengusaha jangan hanya karena ikut-ikutan tren.
“Memang ikut tren juga bisa menghasilkan cuan, tetapi lebih dari itu lakukanlah dari hati agar apa yang kita dapatkan bukan cuan saja, ketika Allah ridho maka lebih dari itu yang akan kita dapatkan. Pastikan niat jadi pengusaha itu lurus. Sebagaimana dalam hadits, Nabi menyampaikan 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari perniagaan. Namun demikian tidak semua orang harus dipaksa jadi pengusaha, sesuaikan dengan passion masing-masing,” pesan Novi, yang juga mengingatkan bahwa mental kaya lebih penting daripada sekadar materi.
Sesi terakhir “Membongkar Rahasia Bisnis dari Nol” diisi oleh Adam Ihsan yang memberikan panduan praktis memulai usaha dengan rencana matang dan membangun mental tangguh sebagai pengusaha. Adam mengajak peserta untuk memahami bahwa kesuksesan itu memiliki pola, maka mengikuti pola adalah jalan yang benar menuju kesuksesan. Dan pola itu bisa kita dapatkan dari pengalaman orang-orang sukses.
Seminar ini berlangsung dengan meriah dan penuh semangat. Selain mendapatkan wawasan baru, peserta juga dimanjakan dengan berbagai doorprize menarik yang semakin menambah keseruan acara. Dengan berlangsungnya kegiatan ini, diharapkan para pelajar Kuningan dapat terinspirasi menjadi generasi yang kreatif, inovatif, dan mandiri tanpa melupakan nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah mereka.
Sebagai tindaklanjut, supaya tidak sekedar teori tapi bukti, maka peserta pun akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan secara berkala. (riyan)