KUNINGAN (MASS) — Yayasan Cipta Karya Kuningan menggelar pelatihan kewirausahaan dengan tema yang diangkat Kewirausahaan untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa. Acara yang diadakan di Balai Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan, itu diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk generasi muda dan pelaku usaha kecil.
Tiga narasumber berpengalaman dihadirkan dalam pelatihan ini, yaitu Dr. Shohibul Imam, CA., CPA., Anggota DPR RI Komisi XI; Rakhmat Adi Santosa, penggiat kewirausahaan dan ekonomi kreatif; dan Wawan Hidayat Saputra, penggiat digital marketing. Ketiganya membagikan wawasan dan pengalaman praktis untuk mengembangkan usaha berbasis kreativitas dan teknologi digital.
“Kewirausahaan adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan memanfaatkan potensi lokal, masyarakat dapat menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan dan berdaya saing,” ungkap Dr. Shohibul Imam dalam sambutannya, Minggu (15/12/2024).
Sedangkan, Rakhmat Adi Santosa menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha. Menurutnya, masyarakat harus mampu melihat peluang di tengah keterbatasan.
“Inovasi adalah kunci untuk menciptakan produk atau layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar,” katanya.
Sementara itu, Wawan Hidayat Saputra memaparkan pentingnya pemanfaatan digital marketing dalam memperluas jangkauan pasar. Menurutnya, pada era digital sekarang, pemasaran online menjadi kunci untuk memperkenalkan produk desa hingga ke tingkat nasional.
“Melalui strategi yang tepat, peluang pasar dapat dimaksimalkan,” tuturnya.
Selain itu, pelatihan tersebut juga menyoroti potensi kewirausahaan wilayah Kuningan, seperti agribisnis, kerajinan lokal, dan sektor pariwisata. Peserta diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang cara mengatasi tantangan kewirausahaan, mulai dari keterbatasan modal hingga akses pemasaran dan informasi.
Menurut, Kaelani salah seorang peserta mengungkapkan, selain memotivasi kepada para masyarakat, materi yang disampaikannyapun relevan dengan kebutuhan para warga.
“Sekarang saya lebih percaya diri untuk memulai usaha dengan memanfaatkan potensi lokal desa,” ungkapnya. (argi)