KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya melalui program Community Development (Comdev) berkolaborasi dengan petani kopi di Kuningan, untuk mengembangkan kopi Kuningan sebagai komoditas unggulan dengan daya saing global. Dalam program yang melibatkan berbagai disiplin ilmu ini, mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya jual kopi Kuningan dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.
Gabrielle Marcelino Prayoga, salah satu anggota kelompok mahasiswa, menjelaskan bahwa program Comdev Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya sekadar kegiatan belajar di luar kampus, melainkan juga sebuah pengalaman untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama perkuliahan untuk membantu masyarakat.
“Kami terlibat langsung dalam pemberdayaan komunitas, membantu masyarakat Kuningan mengembangkan potensi kopi mereka, yang merupakan salah satu produk unggulan daerah,” ungkap Gabrielle.
Kopi Kuningan memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi komoditas yang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya melalui program Comdev mengambil peran strategis dalam memperkuat branding kopi Kuningan. Berbagai langkah telah dirancang untuk meningkatkan pengakuan atas keunikan kopi ini, memperluas akses pasar, dan membangun kapasitas pelaku usaha kopi di daerah tersebut.
Salah satu fokus utama yang dijalankan adalah pengurusan status Indikasi Geografis (IG) untuk kopi Kuningan. Menurut Gabrielle, IG merupakan langkah penting untuk melindungi keotentikan kopi serta memberikan jaminan kualitas kepada konsumen. Dengan status IG, kopi Kuningan akan mendapatkan pengakuan atas kaitannya dengan faktor geografis daerah setempat.
“Status IG ini penting untuk melindungi kopi Kuningan dari pemalsuan dan memastikan kopi ini dapat bersaing sebagai produk premium di pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan pendataan terhadap kelompok tani kopi di Kuningan, mencatat hasil panen, serta luas lahan yang dikelola. Data yang terkumpul akan digunakan untuk merancang strategi pengembangan kopi yang lebih terarah, seperti pelatihan teknis, pemberian akses teknologi, dan dukungan alat produksi. Pendekatan berbasis data ini bertujuan memastikan bahwa pengembangan kopi Kuningan dilakukan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan petani.
Untuk meningkatkan pemasaran kopi Kuningan, kelompok mahasiswa ini juga merancang platform e-commerce untuk mendukung anggota Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) di Kuningan. Platform ini dirancang untuk menampilkan dokumentasi produk kopi yang terstandarisasi dengan baik, mulai dari deskripsi produk hingga kemasan yang menarik. Dengan adanya e-commerce ini, konsumen dapat dengan mudah mengakses produk kopi Kuningan yang otentik, sementara petani dan pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pasar mereka.
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, program ini juga mengadakan workshop untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha kopi di Kuningan mengenai pentingnya standarisasi produksi yang berkualitas. Workshop tersebut akan mencakup pelatihan mengenai proses pasca panen, pengemasan yang sesuai dengan standar pasar, dan strategi pemasaran yang efektif.
“Harapannya, pelaku usaha kopi di Kuningan dapat menghasilkan produk yang unggul tidak hanya dari segi rasa tetapi juga dari sisi presentasi dan kualitas,” ujar Gabrielle.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, program Comdev yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya diharapkan dapat membawa kopi Kuningan ke level yang lebih tinggi. Sinergi antara penguatan legalitas, pengelolaan data, inovasi pemasaran, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha menjadi kunci untuk menjadikan kopi Kuningan sebagai simbol kebanggaan daerah dan komoditas unggulan yang mendunia.
Anggota kelompok mahasiswa yang terlibat dalam program ini antara lain: Benedictus Prasetya Soegiopranoto, Caroline Candra, Eric Reynard Hartanto, Gabrielle Marcelino Prayoga, Humaira Nurilazmi Kurniawan, Jessica Setiawan, Tito Timothy Arikunto, dan Wyne Aurelia Halim. (riyan)