Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Uncategorized

Berapa Dana Untuk Pembuatan Tumpeng Babarit? Ini Penjelasan Panitia

KUNINGAN (MASS) – Pergelaran Babarit sudah selesai dilaksanakan. Meski dinodai aksi copet namun secara keselurahan acara berlangsung sukses.

Warga terhibur dengan adanya Babarit dan yang terpenting mereka bisa merasakan tumpen raksasa. Bukan hanya tumpeng tapi juga aneka makanan yang disajikan pada Babarit.

Dengan ukuran tumpeng raksasa ini banyak pertanyaan dari masyarakat berapa sih beras yang dibutuhkan? Ternyata menurut Hj Nurhayati (Mayang Catering)   yang membuat tumpeng itu, sedikitnya dibutuhkan 400 Kg beras untuk pembuatan tumpeng.

Sementara Kadisporapar Kuningan Drs Jaka Chaerul mengaku, untuk prosesi pembuatan tumpeng dalam acara Babarit panitia harus merogoh kocek Rp8 juta. Bukan hanya tumpeng tapi semua yang disajikan dalam acara tersebut.

“Pokoknya Rp8 juta semuanya. Alhadulilah acara berlangsung lancar dan yang terpenting tradisi tetap dilestarikan,” ucap Jaka.

Sekedar mengingatkan, tradisi Babarit dimulai jam 06.00-09.00 WIB. Babarit (Ngabuburak Wewerit) digelar sebagai  bagian  dari perayaan menyambut Hari Jadi Kuningan ke 519 tahun. Hari Jadi Kuningan sendiri jatuh   pada tanggal 1 september 2017.

Dari berbagi informasi yang kuninganmass.com  himpun Babarit Kuningan adalah sebuah tradisi syukuran masyarakat agraris atas hasil panen yang telah diperoleh. Sekaligus juga memohon perlindungan kepada Allah SWT untuk dihindarkan dari berbagai masalah.

Babarit dimulai dengan pembacaan Sinopsi sambil diiringi musik gending dan kacapai suling. Kemudian sasajen dan dipasang di depan  tumpeng raksasa.

Selanjutnya, ritual membawa air air, tumpeng atau nasi kuning dari empat penjuru mazhab atau penjuru arah. Lalu, empat mata itu disatukan.

 

Istri Staf Ahli Bupati Dadang Darmawan MSi berpose dengan tumpeng merah puitih dalam acara babarit

Ke empat mat air itu pertama dari air dari arah barat (Mata Air Cisuriam), air dari timur (air dari Indrakila). Kemudian, air dari arah utara dari Cikahuripan Kahyangan Indraprahasta) dan terakhir dari selatan air yang diambil dari Balong Kabuyutan Selajambe) itu disatukan oleh bupati selaku pupuhu papayung agung Kuningan.

Setelah disatukan maka air itu dengan menggunakan media bunga, bupati menyipratkan ke empat arah. Dilanjutkan dengan pemberian tumpeng kepada sesepuh Kuningan yang dalam hal ini adalah Ketua PHBM Kuningan Maman Hermansyah.

Usai acara ritual bupati dan tamu kembali ke tempat semula. Kemudian, acara dilanjutkan dengan tarian yang dibawakan oleh gadis cantik.

Mereka terus menari dengan diiringi lima lagu wajib yang harus dilakukan dalam kegiatan babarit. Ke lima lagu tersebut adalah Sang Golewang, Tunggul Kawung, Bujang Anom, Goyong-Goyong dan Raja Pulang.

Setelah beres tari maka dilanjutkan dengan tari kolosal yang melibatkan para pejabat dengan masing-masing istri. Bupati juga tampak mengikuti kegiatan tari kolosal ini. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement