KUNINGAN (MASS) – Sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Kuningan, Harnida Darius SH merasa bertanggungjawab atas beredarnya surat PAC PP Garawangi yang melibatkan dr Deki Saifullah MKes selaku ASN.
“Menyangkut PP, saya bertanggungjawab untuk meluruskan persoalan ini,” tegas pria yang akrab disapa Rida tersebut, Rabu (27/11/2024).
Diakui Rida, surat itu muncul karena ada perintah darinya selaku ketua MPC PP. Salah satunya mengajak internal PP untuk sama-sama menjaga kondusifitas.
Disamping itu, PP punya legal standing hasil rapat pleno dimana secara organisasi PP mendukung Paslon 01 Dirahmati (Dian-Tuti).
“Nah karena memang dorongan militansi yang kuat dari anggota kami, PAC Garawangi mengedarkan surat ke seluruh anggotanya, atas perintah dari saya,” ungkap Rida.
Hanya saja ia mengakui ada kekeliruan dalam pembuatan surat. Pada saat ketua PAC Garawangi, dr Deki sedang berada di Bandung, pengurus menuangkan tandatangan scanner.
“Karena memang di PP itu sosok ketua dominan ya. Saking hormatnya kepada ketua, pengurus PAC Garawangi membubuhkan tandatangan scanner dr Deki meski sedang berada di Bandung,” kata Rida.
Sehingga ia menegaskan, hal itu murni bukan kesalahan dr Deki selaku ketua PAC Garawangi. Jadi kebiasaan di PP, sambungnya, ketika sosok ketua tidak ada di tempat maka menggunakan ttd scanner.
“Itu militansi anggota PP kepada ketuanya. Saking hormatnya kepada sosok ketua mereka,” ungkapnya.
Rida tahu persis sosok dr Deki selaku direktur RSUD 45 tahu aturan. Pada saat kampanye ataupun rapat-rapat Dirahmati, dirinya tak pernah turun karena status ASN yang melekat meski juga selaku ketua PAC PP.
“Jadi kita akui ada kekeliruan dalam pembuatan surat. Ketika keliru ya harus kita akui, daripada nanti membebankan orang secara personal, yang memang ia tidak bersalah,” tandasnya.
Surat yang beredar, tambah Rida, langsung ditarik dan diganti surat baru yang ditandatangani wakil ketua dan sekretaris PAC Garawangi.
“Kami juga sudah sampaikan klarifikasi ke bawaslu kaitan dengan itu,” pungkasnya. (deden)