CIREBON (MASS) – Mahasiswa BKI (Bimbingan Konseling Islam) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Abdul Fikri (semester 7) dan Rajip Albar Maulana (semester 5), berpartisipasi dalam Kongres Nasional FKM (Forum Komunikasi Mahasiswa) BKI/BPI se-Indonesia, seminar internasional, serta program pengabdian kepada masyarakat internasional yang digelar di Jambi.
Bahkan, dalam kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 20 hingga 22 November 2024 itu, Abdul Fikri, terpilih sebagai Ketua BKI/BPI se-Indonesia untuk periode 2024-2026. Penunjukan ini terjadi dalam pelaksanaan Kongres BKI/BPI yang berlangsung di UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi pada tanggal 20-22 November 2024.
Abdul Fikri mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kami berharap dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas program BKI/BPI di seluruh Indonesia selama masa jabatannya,” ujarnya.
Kongres ini dihadiri oleh berbagai delegasi dari seluruh Indonesia dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, Prof Samsu SAg, MPdI, PhD. Dalam sambutannya, Prof. Samsu menyampaikan harapannya agar kongres ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi akademik dan jaringan antar mahasiswa di tingkat nasional.
Kongres ini juga mencakup seminar internasional dan berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memperluas wawasan dan jaringan peserta, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat.
Seminar internasional sendiri mengusung tajuk “Capacity Building on Sexual Awareness for Preventing Online Gender-Based Violence”. Selain seminar, dilakukan juga peluncuran aplikasi Ruang Cerita Bimbingan dan Penyuluhan Islam (RCB).
Di akhir, Ketua pelaksana, Yuanita MPsi, berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan diri mahasiswa serta memperluas relasi mereka di tingkat internasional.
“(Kegiatan ini) momentum penting dalam meningkatkan kolaborasi akademik lintas negara dan memfasilitasi pertukaran gagasan untuk menghadapi isu-isu sosial dan pendidikan di tingkat global,” jelasnya. (eki)