KUNINGAN (MASS) – Pasangan calon Bupati nomor urut 1, DIRAHMATI (Dian – Tuti) mendapat suport moril dari kyai sepuh Buntet Pesantren, Kyai Adib Rofiuddin Izza. Dukungan itu disampaikan Kyai Adib dalam acara silaturahmi bersama Keluarga Alumni Buntet pesantren (IKLAB) Kuningan di Wisma Asri, Kamis (24/10/2024) kemarin.
Sabda Kyai Sepuh Buntet Pesantren, Kyai Adib Rofiuddin Izza pesannya adalah untuk memenangkan pasangan DIRAHMATI. Hal ini juga diartikan sebagai dukungan moral atau spiritual dari kalangan ulama pesantren kepada pasangan calon tertentu dalam konteks politik.
Seperti diketahui, pesan dari kyai sepuh memiliki pengaruh besar di kalangan santri dan masyarakat sekitar, terutama dalam menentukan pilihan politik.
Dukungan ini menunjukkan bahwa pasangan DIRAHMATI dianggap memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran agama serta kepentingan umat menurut pandangan ulama tersebut. Di lingkungan pesantren, sabda atau nasihat dari kyai sepuh sangat dihormati, dan seringkali menjadi pertimbangan penting bagi banyak orang dalam mengambil keputusan, termasuk dalam konteks politik.
Kyai Adib berpesan kepada para alumni Buntet Pesantren mengenai pentingnya politik dalam beramal sholeh. Ia juga menggarisbawahi pandangan bahwa politik adalah bagian integral dari kehidupan bermasyarakat yang tidak bisa dihindari, termasuk dalam beramal.
“Politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga alat untuk memperjuangkan kebaikan, keadilan, dan kemaslahatan umat,” kata Kyai Adib.
Dalam konteks ini, Kyai Adib menyerukan para alumni Buntet untuk berperan aktif dalam proses politik, baik itu di tingkat lokal maupun nasional, guna memastikan bahwa nilai-nilai agama, keadilan sosial, dan kebaikan bersama dapat terwujud melalui kebijakan dan tindakan yang diambil oleh para pemimpin.
Hal ini, lanjutnya, sesuai dengan tradisi pesantren yang selalu menekankan bahwa amal sholeh tidak hanya terbatas pada ibadah ritual, tetapi juga mencakup tanggung jawab sosial, termasuk dalam urusan politik. Seperti banyak ulama NU, pandangan ini juga mencerminkan pentingnya menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan keterlibatan dalam urusan dunia, termasuk politik, demi tercapainya maslahat umat yang lebih luas. (eki)