KUNINGAN (MASS) – Beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan dilaporkan terkena modus yang sama. Dimana, sekolah didatangi beberapa orang yang mengaku akan memberi semen dan besi sisa proyek.
Namun tidak hanya itu, ngaku-ngaku akan memberi sekolah material bekas proyek itu, biasanya sambil menawarkan sisa proyek lainnya, cat emberan, namun harus dibeli.
Itulah yang dialami oleh tenaga pendidik setidaknya di SDN Gunungkeling dan SDN Cigugur. Monic misalnya, guru di salah satu sekolah tadi, mengaku tergiur membeli cat yang ditawarkan karena harganya murah, ditawar sampai Rp 550 ribu per 25 Kg.
“Katanya mau ngasih semen, gratis,” kata Monic, mengawali cerita sekolahnya didatangi beberapa orang.
Setelah ia menawar dan akhirnya membeli cat, ternyata bantuan yang ditawarkan seperti semen dan material bekas proyek lainnya, tak kunjung datang.
Adapun cat yang dijual murah ke Monic, bermerk nomilex waterproof. Monic juga sempat heran merk itu tak dapat ditemukan di google.
Ia menduga, packaging dan merk cat itu buatan sendiri yang dibuat rapih. Catnya sendiri, belakangan setelah dibuka, teksturnya tidak halus seperti cat pada umumnya.
Kejadian serupa juga dialami SDN Cigugur. Hal itu diamini langsung oleh Kepala Sekolah Nana.
“Muhun a karesahan (Iya banyak yang resah), kahade bilih aya nyampeur ka da rumah-rumah, toko-toko oge (hati-hati kaloa da ke rumah atau toko-toko),” jawabnya kala dikonfirmasi kuninganmass.com, Sabtu (12/10/2024).
Dikatakan, isi cat yang dijual murah itu, ia juga tak mengerti jenis apa. Yang pasti berbeda dari cat yang biasa dijual, teksturnya disebut Kepsek agak kasar.
Keresahan itu, kabarnya tidak hanya dirasakan lembaga pendidikan. Bahkan, pada hari yang lalu, komplotan penjual cat yang diduga palsu itu, sempat diamankan. Ada beberapa orang.
Bahkan, beberapa yang mengaku korban, termasuk tenaga pengajar, uangnya sudah dikembalikan. Namun mereka tetap khawatir, kelompok yang bermodalkan modus mau nyumbang itu, terus beraksi di Kuningan. (eki)