KUNINGAN (MASS) – Estimasi insiden Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kuningan ternyata cukup besar. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, penyakit menular paling mematikan sedunia ini, pada tahun 2024 mencapai 4.621 kasus di kota kuda.
Selain TBC, yang cukup menjadi perhatian juga adalah HIV/AIDS. Dimana, total kumulatif di Kabupaten Kuningan mencapai 1.101 kasus dengan penemuan kasus baru di tahun 2024 sebanyak 64 kasus berdasarkan hasil layanan mobile VCT di Puskesmas.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respon penyakit yang dilaksanakan di Aula Hotel Grage Sangkan, Kamis (19/9/2024) kemarin. Pemaparan soal HIV/AIDS disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr. Denny Mustafa.
Rakor sendiri, digelar sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular prioritas. Rakor ini melibatkan sejumlah perangkat daerah terkait, 32 camat dan 37 kepala Puskesmas se-Kabupaten Kuningan.
Selain itu, rakor ini juga diselenggarakan untuk meningkatkan akses layanan yang bermutu dan peningkatan peran serta mitra, lintas sektor dan komunitas dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, gangguan jantung, stroke, kanker dan lain sebagainya.
Dalam arahan Pj Sekretaris Daerah, Dr. A. Taufik Rohman, menyebutkan bahwa ketika berbicara tentang pencegahan, yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.
“Dan ketika berbicara tentang pengendalian, yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan setelah penyakit terjadi,” kata Taufik.
Menurutnya, ada tiga metode utama pencegahan dan pengendalian penyakit yang melibatan berbagai tindakan, yakni vaksinasi, air bersih dan pengetahuan tentang intervensi pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi dan memberi manfaat bagi individu dan masyarakat.
Pj Sekda berharap dengan adanya pertemuan rakor ini bersama-sama dapat mengendalikan dan mencegah serta menurunkan penyakit menular maupun tidak menular dengan sumber daya dan sumber dana yang tersedia secara optimal.
Pada kesempatan tersebut juga diselenggarakan pemberian penghargaan dalam bidang kesehatan kepada puskesmas-puskesmas terbaik di Kabupaten Kuningan dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular. (eki)