Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Uncategorized

Sisa Cerita Kunjungan Lima Mahasiswa ke Universitas Utara Malaysia

KUNINGAN (MASS) – Hampir delapan hari lima mahasiswa asal Uniku sudah tiba di Kuningan usai berkunjung ke Universitas Utara Malaysia (UUM). Namun, bagi Lima mahasiswa yakni Nursidik (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Dede Husen (Fakultas Komputer), Dedi Suryadi (Fakultas Kehutanan), Nadya Lova Ramadhanti (Fakultas Hukum) dan Vierda Dewi Rahmawati (Fakultas Ekonomi) kunjungan ke negeri jiran itu masih menceritakan kenangan indah.

Selain tidak menyangka sama sekali bisa ke Malaysia. Juga kunjungan ke UMM  memberikan pengalaman yang sangat berharga dan diingat selama hidup.

Dari sejak menginjakan kaki pertama kali tanggal 11 Agustus di UMM hingga pulang tanggal 20 Agustus masih terekam jelas dalam ingatan bagaimana susana di Malaysia. Banyak ilmu yang diperoleh terutama masalah pendidikan.

“Sangat berkesan sekali. Kalau ada rejeki saya ingin melanjutkan S2 di UMM. Meski ketika berkunjung suasananya sepi karena tengah libur tapi saya sudah membayangkan bagaimana suasana di kampus. UMM itu kompleks pendidikan yang didalamnya semua serba ada, tinggal kita fokus belajar,” ucap Nursidik menceritakan kepada kuninganmasss.com.

Sementara Dede Husen memiliki pengalaman yang tidak kalah berkesan terutama ketika dilakukan  komunikasi lintas budaya (cross culture comunication) dari masing masing negara. Mulai dari bahasa, gaya, komunikasi, gestur, makanan tradisional hingga filosofi bendera kebangsaan.

 

“Suasana kelas international begitu terasa kental, masing masing dari peserta memperkenalkan bahasa, bendera, makanan tradisional hingga gesture tubuh seperti kontak mata, gestur tangan dan lain sebagainya,” ujar Dede.

Pada sesi presentasi dari Indonesia, ia dan rekan-rekannya merasa bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia mulai dari arti filosofi bendera merah putih, makanan tradisional, dan bahasa Indonesia.

“Sempat kita perkenalkan juga bahasa Sunda yang menarik perhatian dari seluruh peserta. Di akhir sesi, perwakilan dari Uniku menyampaikan bahwa hari ini tepat pada tanggal 17 Agustus 2017 adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72,” tuturnya yang menyebutkan ketika komunikasi lintas budaya digelar pada saat HUT RI ke 72.

Setelah acara tersebut, para peserta diajak untuk mengunjungi sport Center, pusat olahraga UUM. Terlihat berbagai saran olahraga yang cukup komplit, seperti lapangan sepak bola, golf, Gym Center, kolam Renang, badminton, futsal, Squash, lapangan pacu kuda dan masih banyak lagi.

“Kita harapkan summer programme ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan menjadi pemicu untuk lebih semangat dalam belajar serta kita dapat menjadikan ini sebagai motivasi bagi mahasiswa Universitas Kuningan lainnya,” harapnya.

Sebelumnya, Dede bercerita semua peserta mengunjungi museum arkeologi Sungai Batu, salah satu peradaban manusia tertua di daratan Malaysia bagian Utara.

Disebutkan, pada Abad III-V masehi di lokasi tersebut, terdapat peradaban di mana manusia sudah bisa mengolah atau melebur besi. Hal ini ditandai dengan adanya batu-batu tembikar kuno dan cetakan-cetakan yang terbuat dari tanah liat.

“Mereka juga mengklaim bahwa situs arkeologi tersebut adalah situs tertua di Asia Tenggara, yang menandai satu episode penting dalam sejarah kebudayaan Malaysia,” timpal Nursidik.

Kemudian mereka bertolak ke Tanjung Dawai sebuah destinasi pantai yang indah dan menawan yang menunjukkan keseriusan pemerintah dan warga setempat dalam membangun pemgembangan potensi wisata lokal maupun asing.

Keseriusan Pemerintah Malaysia dalam pengembangan wisata terlihat di berbagai tempat terdapat slogan “Malaysia Truly Asia” menjadikan semua tempat destinasi wisata di Alor setar yang mendapatkan dukungan pemerintah penuh.

Nursidik melanjutkan mereka berlima juga diajak berkeliling di pasar malam Changlun (Changlun Night Market), terdapat berbagai macam jajanan dan kuliner tradisional, hasil tani, kerajinan tangan dan lain sebagainya di mana hanya setiap rabu malam saja pasar ini di gelar.

Sementara itu, Nadya Lova mengaku, berkesempatan menimba ilmu di UMM sangat terkesan dengan iklim pembelajarannya. Hal ini karena UMM tidak hanya menekankan pada pencapaian kulitas pendidikan yang tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, tapi benar-benar memerhatikan aspek kehidupan nyata.

Salah satu yang paling menonjol adalah pendidikan karakter.  Pihak kampus sangat memperhatikan iklim belajar yang kondusif guna membentuk pribadi mandiri seperti halnya selogan UUM ‘Budi bakti Ilmu’ yang diimplementasikan dalam pendidikan formal.

Vierda juga ikut menambahkan. Baginya yang sangat berkesan adalah menyaksikan UUM yang memegang aturan Islam dalam berbagai aspek juga banyak dijadikan tempat menimba ilmu bagi banyak mahasiswa non muslim.

“Dan hebat nya mereka mau menaati aturan tersebut. Ini sangaat lau biasa,” ujarnya yang dimaini Dedi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Diterangkan, selain kawasan olahraga juga tersedia fasiltas hiburan. Di UMM ada Go-Karts, Pacuan Kuda, lapangan Golf, kolam renang dan lain-lain.

Di hari ketiga, seluruh peserta di bawa menuju kawasan homestay di kawasan Pulau Pisang. Setelah sebelum nya merasakan iklim akademik di kampus UUM, kali ini mereka di berikan pengalaman untuk tinggal bersama keluarga angkat di Malaysia sehingga dapat dengan langsung merasakan hidup di tengah masyarakat Malaysia.

Pada kegiatan foster family seluruh peserta di ajak untuk melaksanakan beberapa kegiatan seperti memancing, memasak masakan tradisional, renang dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut sangat berharga dalam rangka memberikan pengalaman lebih tentang budaya negara tetangga.

 “Semoga apa yang dirasakan kami berlima juga bisa dirasakan oleh adik-adik kelas kami. Pengalaman ini sangat luar biasa. Bravo Uniku!” ujar Dedi Suryadi  mahsiswa Fakultas Kehutanan mengakhiri. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement