KUNINGAN (MASS) – BEM Universitas Diponegoro Bidang Sosial Masyarakat baru saja menyelenggarakan Gerakan Undip Mengajar (GUM) Jilid XII yang hadir pada 8 titik penerjunan di seluruh Indonesia. Pada daerah Jawa Barat, Kabupaten Kuningan terpilih menjadi salah satu titik penerjunan tepatnya di SD Negeri 2 Babakanmulya, Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur.
Gerakan Undip Mengajar adalah program kerja tahunan berupa pengabdian yang berfokus pada ranah Pendidikan Indonesia di tingkat sekolah dasar yang memerlukan perhatian khusus. Tahun 2024 merupakan tahun ke 12 sejak pertama kali pengabdian dilakukan. Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi wadah dalam membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan menuju Indonesia Emas 2045.
Tahun ini, penerjunan GUM Regional Kuningan diselenggarakan selama 18 hari yakni sejak 15 Juli – 01 Agustus 2024 kemarin dengan menerjunkan 21 volunteer mahasiswa Undip berbagai jurusan. Seluruh guru, siswa serta warga setempat menyambut hangat dan antusias mahasiswa Undip selama masa penerjunan berlangsung.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Babakanmulya Dedi S Pd I menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran mahasiswa yang menyelenggarakan GUM.
“Saya merasa senang bisa bertemu dan dapat kunjungan dari para Mahasiswa UNDIP/GUM yang hebat-hebat, penuh semangat, luar biasa, dan dapat menyumbangkan Ilmu kepada siswa-siswi SD Negeri 2 Babakanmulya yang bisa bermanfaat,” ujarnya, Rabu (31/7/2024) kemarin.
Kegiatan Gerakan Undip Mengajar dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama terdapat kelas formal berupa pembelajaran sesuai kurikulum dan pengajaran dalam media interaktif yang menarik bagi siswa SD Negeri 2 Babakanmulya dengan jumlah 150 siswa.
Selain itu, terdapat kelas non-formal berupa Kelas Sore, Kelas Alam, dan Kelas Inspirasi yang berbentuk kegiatan edukasi di luar jam sekolah berupa permainan menyenangkan dengan tujuan meningkatkan semangat, kreativitas, dan motivasi dalam mengejar cita-cita siswa.
Pada minggu terakhir penerjunan, Gerakan Undip Mengajar mengadakan kegiatan home visit yakni kunjungan kepada orang tua siswa untuk mengenal lebih dekat, menjalin silaturahmi, menyampaikan minat, bakat, potensi, dan perkembangan siswa selama berada di sekolah. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari orang tua siswa karena GUM dianggap memberikan dampak yang signifikan bagi anaknya.
“Anak saya yang awalnya tidak aktif main keluar dan hanya diam di rumah kini semangat ketika hendak ke sekolah untuk menghadiri kelas sore,” ujar Ayah Malik, salah satu wali murid siswa kelas 5.
Selanjutnya, Gerakan Undip Mengajar juga nantinya akan melakukan pengkajian terkait SD Negeri 2 Babakanmulya yang nantinya akan diaudiensikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kapabilitas sekolah serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan inklusif serta berdampak baik bagi pendidikan Indonesia.
Selain itu, Gerakan Undip Mengajar memberikan beasiswa berupa perlengkapan sekolah kepada siswa yang berprestasi dan kurang mampu dalam hal ekonomi sebagai bentuk dukungan kepada siswa agar lebih semangat belajar dan melanjutkan pendidikan dengan lebih baik.
Gerakan Undip Mengajar Regional Kuningan ditutup dengan pentas seni siswa-siswi yang menampilkan tarian dan nyanyian sebagai persembahan terakhir dalam acara penutupan. Mahasiswa Undip GUM juga mempersembahkan penampilan musikalisasi puisi dengan tema anti Bullying dilanjut deklarasi yang diikuti seluruh siswa sebagai bentuk komitmen dalam mencegah bullying di lingkungan SD Negeri 2 Babakanmulya. Kemeriahan lebih terasa ketika penampilan flashmob sebagai penutup Gerakan Undip Mengajar.
Almas Ghulam Riza selaku Kepala Sekolah Gerakan Undip Mengajar Jilid XII berharap melalui pengabdian yang telah dilakukan dapat memberikan dampak yang besar bagi siswa-siswi SDN 2 Babakanmulya dalam penerjunan GUM Regional Kuningan ini.
“Dengan adanya Gerakan Undip Mengajar ini, harapannya adalah mahasiswa dapat berkembang memberikan kebermanfaatan bagi semua orang, juga dengan adanya Gerakan Undip Mengajar ini harapannya pemerintah dapat lebih memperhatikan pendidikan di daerah yang masih kurang secara taraf nasional, karena disini masih banyak mimpi mimpi anak negeri yang perlu untuk diwujudkan dengan kolaborasi dari semua pihak.” tutur Almas selaku Kepala Sekolah GUM Jilid XII. (rl)