KUNINGAN (MASS) – Angka stunting di Kabupaten Kuningan pada triwulan II tahun 2024 mencapai angka 8,9 persen. Hal itu, disampaikan Pj Bupati Kuningan Iip Hidayat M Pd saat membuka Rumah Gizi di Desa Babakanmulya Kecamatan Cigugur, Selasa (25/06/2024).
“Artinya ada 6.115 balita stunting dari total 68.408 balita yang diukur tinggi badannya. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari kita semuanya. Berbagai intervensi telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah, tetapi ini juga butuh kolaborasi dan dukungan dari segenap masyarakat, salah satunya melalui rumah zakat ini,” kata Iip.
Ia berharap betul bahwa inovasi gerakan peduli stunting yang dilakukan oleh swadaya masyarakat, diharapkan dapat memberi kontribusi yang tepat sasaran dalam mewujudkan new zero stunting.
“Kolaborasi inilah yang kita perlukan untuk bersama-sama menanggulangi stunting, bahkan mewujudkan tidak adanya kasus stunting tambahan. Mereka adalah anak-anak kita yang perlu kita dampingi tumbuh kembangnya karena berkaitan dengan masa depan bangsa,” kata Iip.
Karenanya, Iip berharap kehadiran Rumah Gizi ini dapat menjadi inspirasi segenap masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi menangani kasus stunting di Kabupaten Kuningan.
Rumah Gizi sendiri didirikan oleh Rumah Zakat, sebuah NGO (Non Governmental Organization-red) dan lembaga filantropi yang biasa menghimpun zakat, infaq dan shadaqoh. Pendirian Rumah Gizi oleh Rumah Zakat ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya, untuk bisa menekan angka stunting.
Uci Sanusi, relawan inspirasi Rumah Zakat sekaligus fasilitator desa berdaya menyebutkan pihaknya terus berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia dengan aksi nyata melalui rangkaian empat bidang utama.
“Alhamdulilah sekarang rumah zakat sudah hadir di Kabupaten Kuningan. Kami menghimpun zakat dan sodaqoh dari segenap masyarakat untuk menangani empat bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Dan hari ini hadir di Kecamatan Cigugur dalam penanganan kesehatan khususnya dalam hal stunting,” kata Uci. (eki)