KUNINGAN (MASS) – Pemilihan Bupati Kuningan, masih tersisa 8 bulan lagi. Perbincangan mengenai siapa yang pantas manggung di Pesta Politik, mulai mengerucut dan otak-atik pasangan, perjodohan politik, mulai banyak disuarakan.
Salah satunya, seperti yang disampaikan pengamat politik Soejarwo. Pasca mantan Bupati Kuningan yang juga Ketua DPC PDIP Kuningan Acep Purnama menyatakan siap kembali maju, Soejarwo menilai Acep harus memikirkan opsi menggandeng birokrat.
Meski Acep Purnama diprediksi bakal jadi sosok yang kuat dalam Pemilihan Bupati Kuningan, namun dengan perolehan kursi parlemen daerah (DPRD) tetap pada posisi 9 kursi seperti hasil Pileg 2019, PDI Perjuangan “diwajibkan” berkoalisi.
PDIP, kata Ewo, jika ingin kembali memunculkan calon, mau tidak mau harus menggandeng partai politik lain untuk bisa mengusung pasnahan Bupati dan Wakil Bupati.
“Ketepatan memilih calon pendampingnya sebagai Cawabup (jika tidak memungkinkan satu paket dengan M.Ridho), akan mempermudah bagi H Acep Purnama untuk kembali berkuasa di lembaga eksekutif,” prediksi Ewo, Selasa (26/3/2024) sore.
Ewo menyarankan pada Acep, sosok birokrat sebagai Cawabup, tentu akan menjadi kolaborasi yang sangat Ideal untuk memimpin Kab. Kuningan periode 2024-2029.
Pengamat politik itu menyarankan, diantara sosok birokrat yang saat ini sudah “go publik” menghadapi Pilbup 2024, salah satu yang harus masuk daftar opsi pasangan Acep adalah Dian Rahmat Yanuar (DRY) yang saat ini menjabat sebagai Sekda.
“Jika pada akhirnya H. Acep Purnama terealisasi berduet dengan DRY, akan menjadi pasangat yang sulit untuk dikalahkan. Bisa dikatakan Pilbup dah selesai,” pungkasnya di akhir. (eki)