KUNINGAN (MASS) – Memasuki masa kampanye sekarang ini, Channel Youtube Kuningan Mass menggulirkan Program Debat Caleg. Program tersebut bertujuan guna mendorong agar rakyat tidak “membeli kucing dalam karung” ketika memilih calon wakilnya di parlemen kelak.
“Edukasi politik jadi kewajiban kita bersama. Masyarakat mesti diajak untuk menjadi pemilih rasional dalam menentukan wakilnya di parlemen. Nah kami, media massa, sebagai pilar keempat demokrasi merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan literasi demokrasi masyarakat demi mewujudkan pemilu yang sehat,” ujar Pemred kuninganmass.com, Deden Rijalul Umam, Rabu (20/12/2023).
Ia mengaku jarang mendengar munculnya konsep gagasan dari seorang caleg. Yang sering Deden dengar, justru bagi-bagi sembako, bagi-bagi minyak goreng dan “barang lain” baik bahan kampanye atau bukan. Padahal masyarakat dituntut untuk menetapkan pilihan yang tepat demi nasibnya sendiri 5 tahun ke depan.
“Bukan malah perang baliho yang tulisannya jarang yang berisi konsep gagasan. Kita juga sering melihat banyak baliho berjejer tidak estetis yang justru tidak membuat masyarakat meliriknya sama sekali. Ini kurang mencerdaskan masyarakat. Perlu adanya debat caleg, baik caleg daerah, provinsi maupun caleg RI dalam upaya meningkatkan literasi demokrasi masyarakat,” tandasnya.
Debat Caleg Kuningan Mass ini, imbuh Deden mengangkat tagline “Membeli Kucing Luar Karung”. Menurutnya, lantaran khawatir kucingnya cacat, maka perlu dikeluarkan dari karung terlebih dulu sebelum dibeli.
“Khawatir ada kucing yang budugan, ada kucing yang matanya belekan, ada kucing yang banyak kutunya, ada juga kucing yang suara meongnya serak nyaris tak terdengar. Ya daripada entar nyesel, kucingnya harus dikeluarin dulu dari karungnya. Baru kita beli,” ucapnya beranalogi.
Untuk itu, bagi caleg yang berminat untuk mengikuti Debat Caleg Kuningan Mass head to head, Deden mempersilakan untuk mendaftarkan diri ke nomor 08112314700. Ia mengingatkan, tidak ada biaya pendaftaran untuk mengikutinya.
“Dan bagi perusahaan, lembaga ataupun perorangan yang punya kepedulian yang sama, mendambakan pencerdasan masyarakat, kami pun mempersilakan untuk menjadi sponsor atau pemberi support dengan cara menghubungi nomor yang sama,” ajak Deden. (eki/riyan)