KUNINGAN (MASS) – Tanggal 11 Desember 2023 ini Rhoma Irama atau yang kerap disapa Bang Haji memasuki usia 77 tahun, usia yang terbilang senja sudah mancapai tahap kematangan maksimal dalam perkembangan dan pencapaian namun sayangnya diiringi pula oleh penurunan pada kondisi fisik dan psikis.
Kontradiksi kondisi yang umum didapati pada usia senja tersebut merupakan hal fitrah yang menjadi pengingat agar semakin mendekatkan diri kepada Sang Kholik, sehingga tidak heran bila Bang Haji beberapa waktu lalu berwasiat salah satunya ditujukan kepada para fansnya yang terhimpun dalam Fans of Rhoma and Soneta (FORSA) agar Soneta Record dijadikan museum sebagai sarana untuk mengenang berbagai karya beliau bersama Soneta Grup, dan untuk melengkapinya beliau berpesan bila beliau meninggal nanti agar dimakamkan oleh pihak keluarganya di sekitar museum tersebut.
Sepintas wasiat tersebut merupakan hal yang tak lumrah bagi sebagian orang yang tidak terbiasa melihat keterpaduan antara museum dan kuburan, namun menurut pandangan saya secara pribadi, wasiat tersebut ditujukan semata-mata agar bisa merasakan sensasi imersif yang saling melengkapi antara karya-karya dengan Rhoma Irama sendiri sebagai tokoh sentralnya, sehingga mampu menghadirkan kenangan terkait Rhoma Irama dan Soneta. Terlepas dari itu semua tentunya kita berharap agar Bang Haji selalu dalam keadaan sehat serta dipanjangkan umurnya.
Sebagaimana diketahui, walaupun sudah menyentuh usia 77 tahun, Bang Haji tetapi masih tetap aktif menjalani show maupun berdakwah, bahkan beliaupun masih melakukan perjalanan show keluar pulau jawa. Tidak hanya aktif show, beliau juga aktif di media sosial terutama di flatform youtube lewat acara Bisikan Rhoma alias Bincang Asik Barengan Rhoma yang membahas berbagai hal mulai dari music sampai isu-isu terkini yang menjadi perhatian Rhoma Irama dan publik dengan menghadirkan bintang tamu yang kompeten dibidangnya. Acara ini dapat disimak di kanal youtube Rhoma Irama Official yang mendapati pembaharuan setiap pekannya.
Rhoma Irama dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 11 Desember 1946, selama ini beliau telah banyak sekali menghasilkan album lagu, baik album sebelum bersama Soneta Gorup, Album Volume maupun Album Soundtrack Film, ditambah lagi album lainnya baik berupa kompilasi, album spesial maupun single, serta selama karirnya sudah memperoleh Golden Record sebanyak 15 buah.
Soneta group dibentuk pada tahun 1970, sehingga album sebelum bersama Soneta Group diperkirakan mulai tahun 1967 sampai 1970-an diantaranya terdiri atas Album Pop seperti halnya; Djangan Kau Marah, Djangan Dekati Aku, Di Rumah Sadja, Sip-Sipan Bedue, serta Biarkan Aku Pergi, sedangkan untuk Album Melayu terdiri dari ; Album Pelita Hidup, Album Django, Album OM. Purnama, Album Melodi Cintaku, Album Ke Binaria, Album Aku Saudaramu, Album Ke Pasar Minggu, Album Usah Diganggu, Malam Gembira, Album Malam Tjemerlang, Album Bertamu, Di Dalam bemo, Album Tukang Ramal, In dan Dip, Album Anak pertama, serta Album Sekar Tjatur merupakan album yang menyajikan musik tardisional sunda.
Adapun album bersama Soneta Group terdiri dari; Album Dangdut, Album Risalah Penyanyi, Album Ratu dan Raja, Album Pemburu, Berbulan Madu, Ke Monas, Gelandangan, Joget, Satu Antara Dua, Janda Kembang, serta Album Tiada Lagi. Sedangkan untuk Album Volume Rhoma Irama mulai dari Volume I keluaran tahun 1971 dengan lagu andalannya Begadang yang direkam di studio rekaman milik Yukawi, menjadi titik awal melejitnya Rhoma Irama beserta Soneta Group, Album Volume II (Penasaran), Album Volume III (Rupiah), Volume IV (Darah Muda), Volume V (Musik), Volume VI (135 Juta), Volume VII (Santai), Volume VIII (Hak Azazi), Album IX (Begadang II), Volume X (Sahabat), Volume XI (Indonesia), Volume XII (Renungan Dalam Nada), Volume XIII (EMansipasi Wanita) dimana album tersebut merupakan album pertama produksi Soneta Record milik Rhoma Irama hasil akuisisi Yukawi Record, Album XIV (Judi), Album XV (Gali Lobang Tutup Lobang), dan yang terakhir Album XVI (Bujangan).
Selanjutnya untuk album soundtrack film terdiri dari; Soundtrack Film (STF) Oma Irama Penasaran, STF Darah Muda Oma Irama, STF Gitar Tua Oma Irama, STF Begadang, STF Rhoma Irama Berkelana, STF Rhoma Irama Berkelana II, STF Raja Dangdut, STF Cinta Segitiga, STF Camellia, STF Perjuangan dan Doa, STF Melody Cinta Rhoma Irama, STF Badai Di Awal Bahagia, STF. Sebuah Pengorbanan, STF Satria Bergitar merupakan film ambisius Rhoma Irama keluaran tahun 1983 dengan anggaran cukup besar kala itu sekitar Rp.1 miliar ditambah dengan dukungan tata suara Dolby untuk menghadirkan pengalaman imersif dalam menikmati film tersebut, selanjutnya STF Cinta Kembar, STF Pengabdian, STF Kemilau Cinta Di Langit Jingga, STF Menggapai Matahari, STF Menggapai Matahari II, STF Nada-Nada Rindu yang terdiri dari dua versi dengan penyanyi wanitanya Elvy Sukaesih serta versi resmi yang dipakai dalam film bersama Riza Umami, STF Bunga Desa, STF Jaka Swara, STF Nada dan Dakwah, STF Tabir Biru, serta STF Sajadah Kabah.
Disamping itu ada juga album single, aransemen baru maupun special album mulai dari 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Dangdut Sejabotabek sampai lagu terbaru Rhoma Irama hasil kolaborasi yang cukup epik dengan Dewa Budjana lewat lagu Smara Rindu yang dilaunching di kanal youtubenya pada tanggal 26 Juli 2023. Walau sempat tertunda selama satu tahun tapi tidak sia-sia karena lagu yang dihasilkan cukup epik apik dalam pengerjaannya walaupun tanpa melibatkan Soneta Group dalam penggarapan musiknya.
Bila menilik perkembangan berbagai karya Rhoma Irama tersebut, pantas bila beliau menginginkan Soneta Record untuk dijadikan sebagai meseum selepas kepergiannya. Tempat tersebut pernah menjadi saksi perjuangan Rhoma dalam membesarkan Soneta dan musik dangdut selama ini dari mulai era Yukawi sampai diambil alih menjadi Soneta Record sekarang ini.
Tentunya kita berharap di tahun-tahun mendatang masih bisa menyaksikan performa Rhoma Irama, walaupun berbagai isu kesehatan sudah mulai menerpa. Tidak mudah memang show ditengah usia yang tak muda lagi karena menguras cukup banyak tenaga, sehingga harus ditunjang dengan kondisi tubuh yang prima. Namun satu hal yang pasti bahwa penampilannya bersama Soneta di atas panggung masih menawan dan kompak dalam musiknya, sehingga antusiasme fans selalu besar di setiap penampilannya. Berdasarkan penuturan Debby Veronica anak pertama Bang Haji, kuncinya selain menjalani pola hidup sehat juga selalu latihan gitar, vocal setiap hari juga selalu mengutamakan shalat berjamaah bersama Soneta, memberikan tausyiah, mengayomi para personel, adil dalam pembagian honor, serta menciptakan situasi yang kondusif dalam grup, sehingga terjalin ikatan yang kuat dalam keseharian maupun dalam bermusik dengan Soneta Gorup.
Sejalan dengan pesan yang pernah disampaikan Bang Haji bahwa usia boleh tua, tapi semangat untuk memajukan dangdut yang positif harus selalu muda, inilah salah satu faktor pendorong dalam bermusiknya, sehingga tak heran ditengah usia yang sudah menapaki senja tidak menjadi penghalang dalam berkarya. Usia memang bisa menjadi pembatas aktivitas, tapi bagi seorang Rhoma Irama selama semangat berkarya terus menggelora usia bukanlah menjadi penghalang, banyak jalan yang masih bisa diupayakan karena kecintaannya terhadap seni dan dakwah telah menjadi nafas geraknya serta telah menjadi identitas Soneta Group selama ini.
Selamat ulang tahun rajaku, semoga sehat selalu, dipanjangkan usianya, serta selalu dalam lindungan Alloh…..
PENULIS : AGUS FITRIYANA (FANS BERAT RHOMA IRAMA SERTA ANGGOTA FORSA KUNINGAN)