KUNINGAN (MASS) – Bakal Calon Anggota DPR RI dapil Jabar X dari PPP, Arya Permana Graha, mengatakan bahwa dirinya tidak gentar meskipun harus bersaing dengan Asep Maoshul Affandy. Hal tersebut dia ungkapkan saat kegiatan Camping Ceria di Waduk Darma, Sabtu (30/9/2023).
Ia mengatakan bahwa perbandingan suara yang dia peroleh dengan suara Asep Maoshul tidak sampai dua kali lipat. Oleh karena hal itu, dirinya cukup optimis menghadapi Pemilu 2024 nanti.
“Kemarin itu suara saya separuh lebih dari pak Asep Maoshul, jadi saya mendapatkan suara 21.447 dan pak Asep Maoshul itu 42.000 tapi gak sampe dua kali lipat, dikit lagi. Jadi ini kan psikologis ya, kalau suara beliau itu dua kali lipat dari saya itu kan berat, tapi saya bunyikan tidak dua kali lipat dari saya karena masih kurang sedikit,” kata Arya Permana Graha.
Walaupun optimis, ia mengaku bahwa untuk melawan Asep Maoshul itu tidak mudah. Bahkan dirinya sempat akan maju dari dapil Banten karena dirinya memiliki potensi yang lebih besar untuk berhasil jadi Anggota DPR RI daripada maju dari Jabar X.
“Terus terang melawan pak Asep Maoshul ini tidak mudah, itu yang membuat saya menjelang Pemilu 2024 sempat ada opsi saya berangkat dari dapil lain, karena ada dapil yang potensial yang memungkinkan saya jadi karena ada dukungan politik dan juga daerah tersebut menjadi basis kekuatan tokoh PPP yang menjabat ketua umum, itu pak Muhammad Mardiono dari Banten. Ada cerita di 2014 satu sosok didukung beliau jadi walaupun masih hijau orangnya, 2019 secara politik ada gesekan lalu tidak didukung, (akhirnya) gagal,” jelasnya.
Selain karena potensi yang lebih besar untuk menang, menurutnya ia juga mendapat dukungan dan diarahkan oleh pimpinan PPP yaitu Muhammad Mardiono. “Nah jadi saya sempet diarahkan, (katanya) kamu berangkat dari Banten aja, siap saya sampaikan kalau arahan pimpinan seperti itu ya kita ikut, apalagi potensi jadinya itu lebih tinggi,” lanjut Arya.
Namun setelah evaluasi di DPP PPP, Arya mengatakan bahwa ternyata jika Asep Maoshul maju sendirian di Jabar X, kursi PPP malah berpotensi hilang karena kalah dari PKB dan PAN. Selain itu, tidak ada pengurus harian lain yang mau maju dari Jabar X bersama Asep Maoshul.
“Nah seiring waktu berjalan pada saat nama saya disiapkan untuk Banten, ternyata hasil evaluasi dari DPP di Jabar 10 ini kalau misalnya pak Asep Maoshul itu sendirian, PPP itu rawan kursi akan hilang. Sudah ditawarkan ke pengurus yang lain, manga yang mau berangkat dari Jabar 10 bersama pak Asep Maoshul ditunggu, dan pada saat ditunggu ternyata tidak ada satupun, ya mungkin karena ngeri-ngeri sedap melawan pak Asep Maoshul yang suaranya 42.00 begitu,” ucapnya.
“Dan akhirnya saya dipanggil oleh ketua umum, (katanya) kalau pak Asep gak dibarengin sama kamu kursi akan hilang. Dan hitung-hitungan yang 2019 kemaren itu masih sama, pada saat kita ada di kursi keenam, yang ketujuh itu PKB, pada sat suara saya dihilangkan, dinolkan, nah ini kursi keenam ini menjadi PKB, kursi ketujuhnya itu jadi PAN, PPP itu peringkat kedelapan, gadapet kursi. Jadi akhirnya LP2 merekomendasikan, pada saat PH (Pengurus Harian) yang lain tidak ada yang berani ya harus Arya,” ujarnya.
Saat itu Arya tidak berpikir panjang untuk mengiyakan perintah pimpinan, karena menurutnya, dirinya juga lebih siap untuk bertarung di Jabar X karena ingin mengabdi pada Kabupaten Kuningan yang menjadi kota dimana ia dibesarkan.
“Saya waktu itu tidak menjawab minta waktu atau mau konsul dulu, saya sampaikan kalau ini perintah pimpinan maka saya siap karena kalau saya ngikutin kata hati saya lebih siap bertarung di Kuningan lagi dibanding saya di Banten. Karena saat maju di 2019 itu niat maju itu ingin membangun kampung halaman walaupun saya tahu ini perjuangan di Kuningan ini akan lebih berat,” tegasnya.
Menurutnya, ia sudah sangat siap untuk kembali bertarung di Jabar X karena sudah memiliki pengalaman pada 2019 dan sudah mengevaluasi berbagai kekurangannya pada waktu itu.
“Tapi ya itu tadi kembali ke yang saya sampaikan, bukan Arya kalau misalnya kalau hari ini saya takut akan ujian, bukan Arya kalau saya takut akan tantangan. Yang terpenting ada tekad dan keyakinan saya bisa memperbaiki yang 2019, 2019 betul-betul saya evaluasi total sehingga itu yang memantapkan saya siap maju kembali di 2024. Dan saya optimis karena yang pertama sudah punya pengalaman di 2019, dan kedua nomornya sudah jauh lebih baik,” tutup Arya. (hafidz)