KUNINGAN (MASS) – Musyawarah Cabang (Muscab) III Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah(FKDT) Kabupaten Kuningan yang digelar pada Senin (14/8/2033) resmi menghasilkan Sulaeman sebagai ketua yang baru untuk periode 2023-2028.
Musyawarah Cabang III tersebut dilaksanakan di aula Kantor Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) Kementerian Agama Kabupaten Kuningan di komplek Kuningan Islamic Centre. Ketua dipilih oleh 33 suara penuh yang terdiri dari 32 utusan pengurus kecamatan dan satu pengurus FKDT Kuningan.
Selain menghasilkan ketua baru, pada Muscab III FKDT ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi program utama yang akan menjadi prioritas Pengurus FKDT lima tahun kedepan.
Sulaeman selaku ketua terpilih menyebutkan, empat program tersebut meliputi pengawalan pelaksanaan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kuningan tentang diniyah, peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia, kemandirian diniyah, dan penguatan manajemen berbasis digital.
“Musyawarah cabang sebagai forum tertinggi yang kami gelar merekomendasikan kurang lebih empat poin utama, implementasi Perda, peningkatan kualitas dan kemandirian, serta digitalisasi. Insyaallah itu akan kami kawal sebagai program besar kami lima tahun ke depan,” kata Sulaeman, Rabu (16/8/2023).
Walaupun ada program prioritas yang akan dibawa pada kepengurusan baru, Sulaeman mengatakan bahwa ia dan pengurus FKDT lain di berbagai tingkatan tetap akan melanjutkan program yang sudah rutin dijalankan. Selain itu, ia juga menegaskan akan meningkatkan raihan prestasi akademik maupun non akademik para santri baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Sumber daya manusia santri dan kiai yang tergabung di forum kami sudah sangat baik, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kekuatan ini yang akan terus kami optimalkan dalam rangka mendukung pembangunan daerah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sulaeman mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang sudah dan akan terus mendukung berbagai program diniyah di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, tanpa dukungan dari para ustadz dan ustadzah, dukungan moril dan materi dari pemerintah, bahkan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat, diniyah di Kabupaten Kuningan tidak mungkin akan berjalan sampai menghasilkan santri-santri berkualitas.
“Begitu pun selanjutnya, kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak, baik dari masyarakat, Kementerian Agama, Pemda Kuningan, dan para pihak yang sama-sama peduli kemajuan madrasah di Kuningan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pembukaan Muscab III ini dihadiri juga oleh berbagai tamu undangan seperti Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, Ahmad Fauzi, dan ketua FKDT Jawa Barat. (hafidz)