KUNINGAN (MASS) – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan masa bhakti 2022-2023, resmi dilantik hari ini, Sabtu (22/7/2023) pagi. Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Cordella Kuningan itu, melantik jajaran kepengurusan baru yang dinahkodai oleh Dr dr H Asep Hemana Sp B, FINACS MM.
Hadir dalam acara yang mengusung slogan “IDI Kuningan Makin Solid, Makin Tangguh” itu, Ketua IDI Wilayah Jabar dr Eka Mulyana SpOT, FICS, M Kes, SH, MH.Kes yang membacakan SK pelantikan. Hadir juga, Sekda Dr H Dian Rahmat Yanuar M Si. Kemudian Kadinkes Kuningan yang diwakili dr Hj Eva Maya MM.
Ketua IDI Kuningan, dr Asep, dalam sambutannya menjelaskan bagaimana peran organisasi profesi setelah UU tentang kesehatan diketuk palu. Ia mengatakan, kewenangan dan “ketergantungan” dokter pada organisasi kesehatan (termasuk IDI), kedepannya akan berkurang banyak.
“Sehingga loyalitas anggota diuji disini,” ujarnya sembari menegaskan, perlu komitment-komitment konkrit bagi semua anggota.
Karenanya, lanjut dr Asep, IDI kedepan harus lebih bisa membentuk perlindungan hukum, peningkatan pelayanan. Ia menegaskan, tugas IDI adalah melayani anggota untuk menjadi lebih tangguh agar bisa melayani praktik kedokteran dengan lebih aman, nyaman dan berdaya guna.
Di dalam sambutan itu, ia juga berpesan pada para anggotanya, agar kedepan bisa terus eksis dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Hal senada, juga dibahas Ketua IDI Wilayah Jabar dr Eka Mulyana SpOT, FICS, M Kes, SH, MH.Kes kala memberikan sambutan. Ia mengatakan, tantangan IDI kedepan setelah UU kesehatan diketuk palu, tetap ada hal yang melekat pada IDI, dan tidak bisa diambil alih oleh pemerintah.
“Sumpah dokter dan Kodeki (Kode Etik Dokter Indonesia),” ujarnya.
Ia juga memesan pada semuanya, untuk terus berkontribusi, serta sinergis dengan pemerintah.
Sementara, Sekda Dr Dian Rahmat Yanuar M Si, saat diwawancara mengaku pihaknya menyambut gembira dan mengucapkan selamat ke IDI Cabang Kuningan.
“Kami optimis lah dibawah kepemimpinan beliau (menunjuk dr Asep), karena IDI ini eksis. Terkait dengan tadi saya sampaikan kita melewati pandemi, sangat sinergis,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kedepan ada hal yang diharapkan kolaborasi dengan IDI Kuningan. Apalagi kini, banyak persoalan penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabet.
Pemda, lanjutnya, akan mengundang IDI serta organisasi kesehatan lainnya untuk menyusun RDP kedepan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan Kuningan. Apalagi, kata Sekda, meski rumah sakit di Kuningan cukup banyak, tenaga kedokteran masih kurang ideal, speasialis juga masih sedikit.
Karenanya, perlu sinergitas dan ikatan yang kuat antara pemerintah dan organisasi profesi, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Adapun di akhir, Sekda sendiri sempat ditanya soal mutasi. Awalnya, ia berkelakar perihal “hilal” mutasi, namun belakangan ia memilih tidak berkomentar. Begitupun soal punya tanah atau tidak di sekitar JLTS, ia memilih tidak memberikan jawaban saat ditanya hal tersebut. (eki)