KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH menyebut pihaknya sempat menargetkan perpanjangan kontrak 20 tahun untuk pertokoan Siliwangi pada 2022 lalu.
Keputusan 20 tahun itu, bukan tanpa pertimbangan. Acep menjelaskan, setelah tes kalaikan termasuk lab dan lain-lain oleh dinas terkait, dalam hal ini PU. Dan ya, meski pertokoan nampak sudah berumur, ternyata masih cukup kuat.
Dicanangkan perpanjangan sewa 20 tahun, keputusan pada 2022 kemarin itu akhirnya diambil 10 tahun dengan berbagai pertimbangan dan kebijakannya.
Acep sendiri, membahas pertokoan Siliwangi saat menjelaskan capaian PAD 2022 yang sgnifikan tidak tercapai sebagai salah satu penyebab gagal/tunda bayar.
āItu salah satu yang capaian PAD kami tidak tercapai dan selisihnya cukup jauh. Dimana awal kami rencanakan habis (sewa) pertokoan mau rencana dibangun tapi saya putuskan tidak jadi (perpanjangan sewa). Jadi diperpanjang dan itupun atas permintaan sebagaian (penghuni ruko),ā kata Acep.
Jika sesuai wacana awal perpanjangan 20 tahun, target PAD-nya bisa mencapai angka 140 Milyar dengan pembayaran selama 2 kali tahun 2022 dan 2023.
Namun, di luar ekpektasi pemerintah, muncul keinginan perpanjangan itu hanya 10 tahun saja. Harganya, diatur sesuai Perda (Peraturan Daerah). Itu pun, dengan beberapa keberatan dan pertimbangan.
Karena itu, target PAD-nya menurun jadi sekitar 75 Milyar. Selama proses berlangsung, ada lagi yang meminta keringanan termasuk ada toko yang tidak akan disewakan untuk fasilitas umum.
Setidaknya, ada beberapa ruko yang tidak akan disewakan mulai dari ujung sisi utara baik pertokoan timur maupun barat. Kemudian sisi ujung selatan baik pertokoan timur maupun barat.
Kemudian, ada dua ruko di bagian tengah pertikoan timur yang akan dijadikan akses penghubung dari Siliwangi ke Langlangbuana.
āKarena akan kita jadikan (Langkangbuana) sebagai tidak terpisahkan dengan Siliwangi,ā ujar Acep sembari mengatakan nantinya, di Langlangbuana bisa jadi parkiran, atau kios yang sekaligus menghadap Jalan Sudirman.
Acep, menjelaskan cukup rinci bagaimana asumsi pendapatan dari sewa pertokoan Siliwangi yang tidak tercapai. Mulai dari 75 Milyar, kemudian dipotong ruko yang tidak disewa dan dispensasi lainnya jadi 56 Milyar, namun yang masuk tahun lalu hanya 14 Milyar.
āDisitulah barangkali kami bertanggung jawab sehingga terjadinya tunda bayar,ā tuturnya sembari menyebut ada kurang di pajak bebatuan dan galian C serta potensi lainnya.
Soal rencana penataan yang sudah menyebar, Acep mengiyakan harapannya bisa terwujud seperti itu. Namun, dari yang dicanangkan 15 Milyar, dengan kondisi seperti saat ini sempat direvisi beberapa kali, mulai dari jadi 10 Milyar, 7 Milyar, hingga terakhir 3,5 Milyar.
āHanya trotoarnya dulu,ā kata Acep menerangkan rencana penataan.
Acep menyebut, soal keruskaan kecil seperti genteng pecah, risplang dan lain-lain akan jadi tanggung jawab Pemda. Namun, rencana penataan tidak akan segera langsung digarap dengan nilai besar terlebih dahulu.
āCita-cita boleh, tapi harus sabar karena kemampuan yang belum mungkin dilaksanakan,ā kata Acep.
Di akhir, ia juga menerangkan bahwa pihaknya terbuka investasi. Ia menyebut, Pemda terbuka dan menunggu investor yang akan membangun dan menata di area yang secara khusus disebut Acep, yakni Langlangbuana. (eki/deden)
Video :