KUNINGAN (Mass)- Fenomena bunuh diri saat ini seolah menjadi solusi terakhir ketika permasalah tidak bisa diselesaikan. Hal ini membuat semua pihak merasa prihatin.
Apa yang terjadi kepada Carmin (82) warga Dusun Wage RT 10/2 Desa Sakerta Timur sebenarnya bisa dicegah, terlebih keluarganya sudah mengetahui korban frustasi dan butuh motivasi.
Apalagi enam bulan sebelumnya ternyata korban sudah melakukan percobaan bunuh diri di sumur dekat kamar mandi. Untungnya aksi Carmin diketahui anaknya.
Anaknya yang bernama Elis dan mantunya yang bernama Heryanto merasa kecolongan. Pasalnya, korban pamitan untuk kencing dan mereka tidak curiga.
“Dari keterangan anaknya ternyata sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri. Tapi gagal karena keburu ketahuaan,” jelas kades Saktim Cucu Sudrajat.
Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran semua pihak. Ketika ada yang frustasi peran keluarga untuk memotivasi sangat dibutuhkan sehingga kejadian bunuh diri tidak akan terjadi.
Mengenai jasad korban lanjut Cucu, pihak keluarga sudah iklas sehingga tidak dilakukan otopsi. Almarhum pun langsung dikebumikan beberapa jam kemudian.
Pada kesempatan itu juga Cucu meralat ternyata korban menderita sakit sudah sekitar tiga tahun (bukan dua tahuh). Sakit rematik yang tidak kunjung sembuh yang membuat korban nekad melakukan bunuh diri.
Terpisah, Kapolsek Darma AKP Maman SH mengatakan, dengan melihat bukti-bukti fisik maka korban dipastikan bunuh diri. Permintaan pihak kelurag yang tidak mau dilakukan otopsi.
Sementara itu, kejadian bunuh diri menjadi perbincangan hangat di Kuningan. Dalam sebulan ini sudah terjadi tiga kejadian bunuh diri. (agus)