KUNINGAN (Mass) – Usai menghadiri acara pelantikan pengurus DPC dan PAC PPP (Partai Persatuan Pembangunan) se Kabupaten Kuningan di Gedung KNPI Kuningan, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy menanggapi aksi perusakan kantor DPP di Jalan Diponegoro Menteng Jakarta Pusat. Dia membantah tudingan dibalik aksi penyerangan Minggu (16/7) dini hari tersebut, dirinya terlibat.
“Itu isu yang dibuat-buat sendiri saja. Saya sendiri tidak tahu. Yang pasti sudah lama kader-kader PPP sudah merasa jengah dan merasa kesal, karena saudara Djan Faridz tidak memiliki legalitas apapun. Sehingga kalau ada kader yang bergerak atas inisiatif sendiri kami tak bisa menahan,” ujar Romi, sapaan akrab Romahurmuzy.
Romi juga menanggapi adanya upaya pemecatan dirinya oleh kubu Djan Faridz. “Itu logika orang yang tak bisa berpikir. Kalau logka yang berpikir, yang bisa memecat itu yang punya legalitas. Ini kok tak punya legalitas mau mecat. Sekolah dulu SD,” sindirnya.
Ia merasa bersyukur kini dualisme PPP di ranah hukum sudah berakhir sebagaimana diputuskan dalam putusan PK di MA (Mahkamah Agung). Romi melihat sudah tidak ada lagi dualisme loyalitas. Ini terbukti dari rencana Bimtek seluruh anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota se Indonesia, semua telah mendaftarkan diri.
“Bimteknya akan dilaksanakan pecan depan, tanggal 19 sampai 22 Juli. Semua sudah daftar. Saya melihat sudah tak ada lagi dualisme loyalitas. Kalau ada satu dua orang (yang tak loyal), mungkin itu bukan anggota dewan,” ucapnya.
Jika kemudian masih ada kader PPP yang tak loyal, dirinya tak segan-segan untuk menerapkan sanksi organisasi. Termasuk bagi kader PPP di Kuningan, apabila tidak hadir dalam Bimtek nanti dia akan mengeluarkan sanksi serius.
Sementara itu, sebagaimana diberitakan berbagai media nasional, Minggu (16/7) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro Menteng Jakarta Pusat diserang sejumlah orang tak dikenal. Mereka yang disebutkan mengenakan atribut PPP itu menggunakan sepeda motor melemparkan batu hingga kaca kantor pecah dan seorang sekuriti terluka. Antara pelaku dan penjaga kantor sempat adu mulut. (deden)