KUNINGAN (MASS) – Ketua panitia Tour de Linggarjati seri ke-6 tahun 2022 Trisman Supritatna M Pd menerangkan efek apa saja yang berdampak pada Kabupaten Kuningan setelah gelaran tersebut.
“Alhmadulillah berkat dukungan masyarakat, TdL ini sukses dalam artian bisa melaksanakan dengan peserta 320 orang,” ujarnya, Selasa (27/12/2022) siang ini sembari menyebutkan peserta terjauh seperti dari Irian dan Pontianak.
Dikatakan Trisman, tujuan utama gelaran TdL adalah ingin promosi potensi daerah Kuningan serta ingin menjadikan Kuningan sebagai destinasi wisata nasional.
“Dan itu alhamdulillah, kemarin ada tamu dari Jakarta membawa rombogan sepeda, bukan hanya menikmati alam indah Kuningan, tapi juga menikmati rute TdL,” sebutnya.
Sebelumnya, gelaran TdL dihelar dengan mengajak ratusan peserta itu untuk bersepeda melewati 110 desa di 22 kecamatan. Dan Trisman bersyukur, karena para pesepeda memberikan apresiasi dan menunjukkan kesenangan.
“Tapi ada yang kurang puas, (mungkin dulu ikut TdL juga) tidak jalur selatan, tanjakan turunannya (dianggap) kurang menantang,” terangnya.
Saat disinggung apakah karena bukan jalur TdL akses ke Subang belum diperbagus, Trisman menyanggah. Menurutnya, tidak menggunakan jalur tersebut karena Desember ini curah hujan naik, ada ketakutan longsor dan lain sebagainya.
“Kami kemarin melintasi wilayah timur, kita bawa mereka ke Bendungan Kuningan,” imbuhnya.
Trisman, yang juga ikut mengawal rombongan mengatakan bahwa dalma perhelatan itu, antusiasme masyarakat terlihat luar biasa. Kiri kanan jalan penuh dengan masyarakat, memberikan sambutan, anak sekolah mengibarkan bendera, bahkan ada juga yang menabuh genjring dan memasang spanduk
“Dampak langsungnya jalan yang akan dilewati (jadi) bagus, ada ditambal dan dibangun khusus (karena dianggap tidak layak seperti jalan di Cileuya) langsung dibongkar diperbaiki. (Sisanya) Kenapa ditambal ya karena relatif (masih) bagus,” kata Trisman.
Pembiayaan APBD yang hanya 250juta itu, lanjutnya, jauh lebih kecil daripada anggaran TdL sebelumnya. Meski begitu, Trisman mengaku dirinya dan panitia sudah membuat event yang cukup meriah. Pembiayaan lainnya, dibantu banyak sponsor. Namun itupun totalnya tak sampai milyaran.
“Alhamdulillah teu ngisinkeun teuing, meski agak terganggu lalu lintas, kan konsekuensi pasti ada,” tuturnya.
Ditanya keterlibatan UMKM, Trisman menjelaskan bahwa dalam TdL kemarin dibuat dua kegiatan. Venue utama, selain bersepeda juga ada festival yang berisi UMKM lokal dan nasional. Ada juga Kuldesak yang rencananya akan diteruskan kedepannya jadi wahana kuliner malam.
“Kalo tenda kurang lebih 50 tenda (pas TdL) dan 40 UMKM. (Ikut serta) Gratis, paling ada listrik dan kebersihan saja,” terangnya.
Di akhir, Trisman juga ditanya perihal dampak wisata. Meski belum bisa menjawab pasti karena akan berkoordinasi twrlebih dahulu dengan Disporapar, namun Kepala DPPKBP3A itu mengatakan sektor hotel itu full sampai harus memanfaatkan mes di Wisma Permata untuk diisi atlet.
“Saya baru tahu, bahwa pembalap luar itu Desember, begian istirahat, kalendernya begitu. Biasanya mereka gunakan untuk piknik. Nanti Maret sampai Oktober siap balap lagi,” jawab Trisman soal tidak adanya pesepeda asing. (eki/deden)
Video : https://www.instagram.com/tv/CmqbfuUInqZ/?utm_source=ig_web_copy_link