KUNINGAN (MASS) – Meski 2022 belum habis, target sebagian besar jenis pajak hampir 100%. Bahkan untuk PBB (pajak bumi dan bangunan) mampu melampaui target.
“Semuanya hampir 100%. Cuma pajak galian pasir (galian C) saja yang baru masuk 2,2 M dari target 10 M,” ungkap Kepala Bappenda Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen SSTP MSi, baru-baru ini.
Penyebab merosotnya pencapaian pajak galian C, menurut Guruh, sejak pandemi pembelian pasir turun drastis. Meski pandemi sudah dilewati, kondisi pengguna material pasir belum pulih.
“Seiring keluarnya Perpres 104, Dana Desa (DD) belum sepenuhnya dapat digunakan untuk membangun, melainkan diarahkan ke BLT DD dan lain-lain,” tuturnya.
Selagi jaya-jayanya pembelian pasir dulu, imbuh Guruh, waktu itu sedang dilaksanakan pembangunan jalan tol Ciledug. Tak heran jika permintaan pasir meningkat tajam.
“Penyebab lainnya, sekarang ini dari 10 galian C yang mengantongi ijin dari provinsi, hanya 4 galian yang hidup. Itupun gak tiap hari. Gak banyak kayak dulu,” terangnya.
Sedangkan pajak selain dari galian C rata-rata mendekati target. Bahkan PBB kelebihan 61 juta dari target 34,9 M. Pajak dari BPHTB sudah 98,9% dari target 18,6 M.
“Kemudian pajak hotel tinggal 547 juta lagi, dari target 4,1 M. Pajak restoran pun sudah masuk 9,1 M, sisanya 847 juta lagi. Pajak hiburan tinggal 13 juta dari target 1,4 M. Begitu juga pajak reklame yang targetnya 3,2 M, tinggal 269 juta lagi,” paparnya.
Birokrat yang pernah memimpin BNNK ini melanjutkan, pajak parkir ditargetkan 418 juta. Realisasinya sudah 90,1%. Lalu pajak penerangan jalan umum (ppju) telah mencapai 96% dari total target 26,85 M.
“Kalau retribusi sih hampir semuanya sudah 100%. Seperti dari PBG yang istilah dulu IMB, retribusi terminal, retribusi parkir, RPH, kebun raya, deviden dari Bank Kuningan, Bank BJB, PAM, dan lainnya,” tukas Guruh. (deden)
