KUNINGAN (Mass)- Dibawah kepemimpinan Drs H Sadudin MSi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan terus melakukan terobosan, terutama masalah penanggulangan pengganguran yang jumlahnya sangat tinggi.
Sebagai langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menyediakan perusahaan di tempat pembuatan kartu kuning. Dengan cara seperti ini bukan hanya pencari kerja yang untung tapi perusahaan.
“Dengan kami menyediakan perusahaan maka pencakaer tidak perlu repot jauh-jauh mencari perusahaan. Begitu juga perusahaan mereka tidak perlu repot mencari,” ucap Sadudin kepada kuninganmass.com Selasa (4/7).
Untuk dua hari ini lanjut dia, hanya satu perusahaan yang disediakan setelah itu akan ada perusahaan lain yang diikutsertakan. Dengan begini pemerintah membantu para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.
Dari pantauan kuninganmass.com selama dua hari jumlah yang membuat kartu kuning membludak. Kartu kuning digunakan sebagai persyaratan melamar pekerjaan selain juga SKCK.
“Saya membuat kartu Kuningan untuk melamar pekerjaaan di Bekasi dan Karawang. Di Kuningan tidak ada perusahaan maka lebih baik ke luar kota,” ucap Dion warga Kecamatan Cibingbin.
Jebolan SMKN 1 Kuningan ini memutuskan untuk mengadu nasib di luar kota. Faktor tetangga dan alumni yang berangkat ke luar kota menjadi motivasi.
Bukan hanya Dion, Dedi juga tengah membuat kartu kuning. Alumni SMK PGRI Ciawigebang itu juga akan melamar di kawasan industri Cikarang.
“Saya memilih berkerja karena ingin membantu orang tua. Teman sebaya saya juga langsung kerja maka saya membuat persyaratan kartu kuning dan SKCK. Untuk pembuatan persyaratan itu harus merogoh kocek untungnya masih ada sisa uang lebaran,” ucapya.
Sementara itu, menurut salah seorang pegawai di ruang kartu kuning yakni Dadan Jumhana (Pengantar Kerja) menyebutan, pada hari pertama dan kedua jumlah pemohon mencapai 300 orang. Situasi ini hanya terjadi hingga tiga hari setelah itu kembali normal. (agus)