Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Politics

Soal K2, PAN Mulai Melunak?

KUNINGAN (Mass) – Konstelasi politik soal posisi wakil bupati Kuningan (K2) pasca ditinggalkan kedudukannya oleh H Acep Purnama SH MH setelah nanti dilantik menjadi bupati, nampaknya membuat salah satu partai pengusung seperti Partai Amanat Nasional (PAN) mulai melunak. Setelah sebelumnya membangun komunikasi politik dengan lima partai pengusung lainnya (PPP, PBB, PKPI, PDK, dan PKPB) terkait posisi K2 yang bakal mengalami kekosongan, kini PAN justru terlihat mendukung kader PDI Perjuangan untuk menduduki kursi orang nomor dua di Kabupaten Kuningan tersebut.

“Kalau secara hak, itu adalah hak semua partai pengusung untuk mengusulkan menjadi wabup. Tapi secara etika politik, kita juga harus menghormati bahwa pengganti wabup yang sekarang naik menjadi bupati adalah harus dari kader PDIP,” ucap Ketua DPD PAN Kuningan, H Udin Kusnaedi SE kepada kuninganmass.com saat berbincang di kantor rumah PAN Kuningan, Senin (23/5).

Secara pribadi, Jiud sapaan akrabnya, mempunyai pemikiran bahwa jabatan bupati dan wakil bupati kemarin (Hj Utje dan H Acep, red) adalah kader PDIP. Jadi, secara langsung maupun tidak langsung jika melihat dari hak maka itu ada di seluruh partai pengusung, dan berbeda jika berbicara soal etika politik.

“Ini menurut PAN, karena disini bukan pertarungan politis, harus dipahami karena ini dalam melanjutkan pembangunan, melanjutkan visi misi Utama yang sedang berjalan. Jadi, bukan memperebutkan pertarungan politik,” tandasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pertarungan politik itu kata Jiud, adanya di pemilihan eksekutif dan legislatif.

“Tidak ada namanya pertarungan politik itu di pergantian, itu supaya tahu dan paham. Jadi jangan terlalu berpikir jauh bahwa keenam partai pengusung itu, ingin merebut posisi wabup. Bagi PAN bukan itu, PAN hanya ingin agar keberlangsungan roda pemerintahan itu berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Dijelaskan, kenapa sebelumnya ada pertemuan 6 partai pengusung, pihaknya hanya ingin membuka kembali bahwa pada Pilkada lalu ada sebanyak 7 partai pengusung pasangan Utama (Hj Utje dan H Acep Purnama), bukan hanya PDI Perjuangan. “Tujuannya itu sudah, tidak ingin memperebutkan wabup dan lain sebagainya,” katanya.

Akan tetapi lanjut Jiud, jangan juga dianggap PAN tidak mempunyai kekuatan untuk menentukan pilihan. “Karena apa, ketika PDIP telah menentukan pilihannya, maka harus sesuai dengan apa yang diharapkan partai pengusung. Artinya, semua harus sejalan, tidak saling memaksakan diri, intinya disitu mari bersama-sama demi kepentingan rakyat dalam meneruskan pembangunan di Kuningan,” pungkasnya. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement