KUNINGAN (Mass) – Ngabuburit ala mahasiswa di Alun-alun Desa Kalapagunung Kecamatan Kramatmulya Kamis (15/6/2017), cukup unik. Bukan hanya sekadar menghabiskan waktu percuma, mereka berupaya mengingatkan kembali permainan karuhun dalam rangka melestarikan budaya tradisional.
Sejumlah permainan tempo dulu dikenalkan kembali kepada anak-anak di desa tersebut. Seperti ayang-ayanggung, enggrang, oray-orayan, bakiak, bekel, gasing panggal, congklak, dan beragam paulinan karuhun lainnya.
Kegiatan tersebut digagas Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) bersama Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda (Hima Dikbastrada) STKIP Muhammadiyah Kuningan. Dalam memanfaatkan bulan Ramadhan ini mereka membuka kembali ingatan lewat ‘Ngabuburit Bareng Sambil Mengenalkan Budaya (Ngubers Madya)’.
“Alhamdulillah kegiatan yang dipelopori oleh ketua PK IMM (Dede Sartika) dan Ketua Hima Dikbastrada (Reyzki Adi Fauzi) disambut sangat antusias dan mendapat respon baik dari masyarakat setempat,” ujar Ketua Panitia Zein Yusuf Ismail di sela kegiatan.
Dalam dua hari ini (Rabu dan Kamis) pihaknya mengadakan kegiatan tersebut ba’da ashar. Tema yang diangkatnya ‘Nyukcruk Galur Sunah Rosul, Nincak Tapak Sare’at Islami, Mapay Sakur Lulurung Karuhun’. Zen bersyukur, aparat desa, DKM, Karangtaruna dan Irmas sangat membantu kelancaran pagelaran kegiatan tersebut.
Kepala Desa Kalapagunung, Drs Aef Saefudin sendiri mengapresiasi terselenggaranya Ngubers Madya. Menurutnya, banyak manfaat yang diambil dari kegiatan itu karena menggunakan budaya dan juga mengenalkan permainan tradisional.
“Ada juga pengenalan alat musik tradisional seperti kacapi, karinding, celempung, nonton bareng, dan lainnya. Kedepannya diharapkan masyarakat Desa Kalapagunung terutama para generasi muda dapat melestarikan terus kebudayaan tradisional Sunda agar nantinya terus diwariskan,” harap Aef. (deden)