KUNINGAN (Mass) – Melonjaknya harga bahan kebutuhan pokok, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan biasa sudah menjadi masalah dari tahun ke tahunnya. Tak terkecuali bahan pangan seperti beras, cabai, bawang merah, daging, dan lainnya yang selalu dipermainkan harganya.
Semenjak dibukanya pasar murah yang berawal di waktu Care Free Day (CFD) di bulan yang lalu. Pemerintah daerah langsung membuat program pasar murah roadshow, ini sangat membantu masyarakat dalam menstabilkan harga-harga di pasaran. Tak terkecuali setiap pasar murah yang dilakukan, sangat dirasakan dan itu harus dilakukan jangan sampai berhenti di tengah jalan.
Setidaknya program inilah yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama masyarakat yang di pelosok, yakni masyarakat kecamatan Cilebak, masyarakat Pasawahan, serta masyarakat yang areanya di perbatasan kabupaten.
Ini merupakan langkah kongkrit pemerintah, seharusnya pemerintahpun harus menganggarkan untuk program pasar murah. Jangan hanya mengagendakan kegiatan yang sifatnya ceremonial serta pembinaan yang setiap tahunnya itu dilakukan, namun tidak ada hasilnya bagi masyarakat.
Pasar murah ini setidaknya sangat efektif, meskipun hanya dilaksanakan satu Minggu sekali. Tetapi perlu diketahui bersama untuk pasar murah juga harus benar-benar dimanaje sebaik mungkin. Agar tidak ada pandangan negatif terhadap program ini, seyogyanya ada transfaransi dari kegiatan ini, berapa yang di jual dan berapa yang di dapatkan. Hal itu sangat penting, karena era sekarang ini adalah eranya transfaransi, jadi masyarakatpun akan berpandangan positif terhadap program pasar murah ini.
Kuningan ini ada 32 kecamatan, 371 kelurahan dan Desa, jika dlm satu bulan saja ada 30 desa itu dalam beberapa bulan semua desa bisa terkunjungi semua nya. Sebab pasar-pasar tradisional saat ini itu sudah jelas jadwal-jadwal nya kapan, apalagi misalnya di kecamatan yang katakanlah pasarnya itu hanya 2 atau 3 kali selama satu minggu. Meskipun ada pasar modern, tapi pasar modern ini kan kebutuhannya tidak lengkap, salah satunya ialah bawang merah, bawang putih, daging atau lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-harinya itu.
Kita sangat mengharapkan agar semua kebutuhan pokok masyarakat dapat terkendali sepanjang masa. Baik pada saat hari besar keagamaan maupun hari-hari normal. Maka masalah harga pangan jangan sampai sepenuhnya diserahkan ke pasar ataupun kepihak lain.
Perlu adanya kontrol dari pemerintah daerah untuk memastikan bahwa masyarakat mampu membeli kebutuhan pangan yang tersedia, jangan biarkan sejumlah oknum mempermainkan harga pangan yang pada akhirnya hanya akan menyengsarakan rakyat.
Oleh karena itu, Pemerintah harus segera menganggarkan dan juga membuat perda terkait pasar murah ini. Sebab ini sangat efektif dan membantu dalam menstabilkan harga-harga.
Selain itu, ketika Pemda sudah merencanakan itupun harus segera direalisasikan. Apalagi terkait dengan Operasi Pasar Murah (OPM) di berbagai desa, itu seharusnya setiap bulan minimal dua atau tiga kali di adakan.***
Penulis: Oon Mujahidin SPdI (Pemuda Awirarangan)