KUNINGAN (MASS) – Jagat media sosial dihebohkan dengan pengaduan siswi SLTA yang bersuara tentang pengalamannya naik angkutan umum jenis Elf, beberapa waktu lalu.
Siswa SLTA yang masih belia itu, dalam unggahannya bercerita tentang kejadian yang menimpa dirinya dan dilihatnya.
Diceritakannya, saat di elf dalam keadaan penuh, perempuan itu duduk di deket pintu.
Karena duduk dekat pintu, perempuan itu mengaku diminta pindah tuker posisi oleh seorang lelaki dengan keterbatasan sebelah tangan seperti tidak bisa digerakan (keterangan korban).
Ketika elf sudah jalan, tangan si bapak yang diduga mengalami kekurangan itu jatuh ke paha perempuan tersebut.
Awalnya, perempuan itu mengaku mungkin karena keterbatasan, jadi dimaklum. Namun lama-lama, ternyata tangan tersebut mulai nyiku ke arah bagian intim dan membuatnya bingung serta takut. Akhirnya memilih segera turun.
Di lain waktu, masih pengakuannya, dirinya kembali satu elf dengan lelaki tersebut. Dari sepengamatannya, lelaki itu duduk dekat dengan perempuan. Setelah perempuan turun, duduk si bapaknya juga pindah mendekatinya.
Dan saat ada siswi smp naik, si lelaki, menurut keterangan unggahan tersebut, seperti melihat bagian dada.
Dan, dilihatnya lagi, lelaki itu melakukan aksi yang sama kepada dirinya beberapa waktu lalu, dengan korban perempuan smp yang baru naik tadi.
Disitu, dirinya merasa bingung harus memberi tahu siswi SMP itu seperti apa.
Cerita diatas, diunggahnya dalam akun pribadinya dengan jumlah followers hampir 9 ribuan. Banyak yang membagikan dan mengaku mengalami hal yang sama.
Banyak juga yang melaporkan hal yang serupa setelah postingan itu ramai diperbincangkan.
Beberapa juga mengirim pesan langsung kepada kuninganmass dan menceritakan hal serupa.
Kuninganmass.com sendiri, mencoba mengkonfirmasi langsung pada korban tersebut. Perempuan di bawah umur itu, baru memberikan keterangan awal seadanya.
Dirinya mengaku syok dan trauma, sehingga belum bisa diwawancarai lebih lanjut.
Dalam postingan lainnya, disebut-sebut perempuan itu sudah mencoba menghubungi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten Kuningan melalui dm dan belum ada respon lanjutan.
Kuninganmass.com, juga mencoba mengkonfirmasi ke kepala-nya Trisman Supriatna S Pd M Pd melalui sambungan seluler, tapi sampai berita ini ditulis, belum ada jawaban.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Kuningan Sri Laelasari (F Gerindra) angkat bicara.
Awalnya, Sri mengatakan kejadian seperti itu (mepet penumpang perempuan) memang bisa beragam motif. Selain pelecehan seksual, bisa juga indikasi nyopet, gendam dan lainnya.
“(Secara pribadi) Belum bisa menghakimi niatannya seperti apa. Tapi indikasinya banyak,” sebutnya kala diminta komentar, Rabu (12/1/2022) malam.
Namun dirinya juga mengatakan, dalam kondisi tersebut perempuan banyak lemahnya. Pasti ada rasa takut luar biasa, seolah-olah orang tuh mau apa.
Kata Sri, pasti ada ketakutan lebih tinggi ketika terjadi moral-moral di luar keharusan.
“Kalo memang itu betul, coba posisinya dimana mendingan diambil aja orangnya, kasih tahu, segera lapor. Di kepolisian ada unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak). Walaupun memang belum ada bukti konkrit misalnya, tapi minimal ada efek jera,” tuturnya.
Perempuan, jika menemukan hal ganjil harus segera melapor. Apalagi, dalam kasus seperti itu, kebanyakan anak-anak yang jadi titik sasaran, karena masih polos.
“Kalo memang benar, itu dimana, angkutan mana. Aslinya saya berani nyered orang itu keluar karena sudah mengkhawatirkan terutama ke anak-anak,” imbuhnya.
Dirinya khawatir, karena zaman sekarang seperti yang dilihatnya di media sosial banyak yang ‘sakit’ seperti itu. Bahkan ada juga orang yang onani di depan umum, exhibisionist.
“Meresahkan, membuat phobia anak-anak, sangat mengganggu psikis mereka, kalo bisa segera ditindak ke DPPKB atau ke kepolisian. Saya butuh laporan-laporan seperti itu,” tutupnya sembari menyinggung soal Kuningan kota layak anak. (eki)