KUNINGAN (MASS) – Puluhan karangan bunga terlihat berjejer di pinggir jalan dan pekarangan rumah Kepala Desa Pamulihan Kecamatan Cipicung yang baru dilantik yakni Supardja.
Supardja atau yang dikenal di kampungya H Darwin Supardja itu, memang baru saja dilantik di kantor Bupati Kuningan bersama 76 kades terpilih lainnya, Selasa (28/12/2021) kemarin.
Di pekarangan rumah Supardja, berjejer puluhan karangan bunga dari berbagai pihak, kolega, yang turut memberikan ucapan selamat kepadanya.
Setelah dilantik, Supardja memang menggelar tasyakuran di rumahnya. Meski tidak mengaku tidak mengundang secara khusus, pada kuninganmass.com dirinya mengaku terbuka siapa saja boleh datang.
“Syukuran dan halal bihalal. Ya sampe malam, sampe makanan habis,” jawabnya sore hari kala ditanya berapa lama tasyakurannya digelar, sembari tersenyum lebar.
Supardja mengaku, setelah dilantik ini dirinya siap bekerja dan mengabdi pada masyarakat. Pemenang suara 73% itu berharap, amanah yang diberikan padanya bisa dipikulnya dengan baik, dan masyarakat bisa juga merasakannya.
“Kami ingin melayani dengan baik kepada masyarakat. Transparan. Apa yang masyarakat butuhkan kami usahakan. Ada dari DD ADD, kalo tidak ada pun kami usahakan,” sebut Supardja yang sebelumnya bergerak di bidang usaha tersebut.
Dalam waktu dekat, Supardja yang kala itu masih berpakaian serba putih itu bertekad, poin pertama yang ingin dikerjakannya dalam 100 hari kerjanya adalah penanganan sampah. Entah itu pembuatan TPA ataupun menjalin kerjasama dengan RPH yang sudah berjalan.
“Kami ingin lalukan penanggulangan sampah. Terlepas dari sudah dianggarkan atau belum untuk tahun 2022 ini, kami akan usahakan caranya,” sebutnya optimis.
Persoalan sampah di desanya, kata Supardja, terbilang menjadi masalah serius. Selama ini, masyarakat jadi terbiasa membuang sampah ke sungai atau kebun-kebun masyarakat.
“Mudah-mudahan tercapai (penanggulangan sampa),” ujarnya yakin.
Meski berlatar belakang pengusaha, Supardja ternyata sempat bergelut di birokrasi. Lelaki kelahiran 1959 itu menyebut, sekitar tahun 1978-1988 pernah menjabat sebagai kepala dusun, sebelum akhirnya merantau dan kembali lalu memilih jadi pengusaha di bidang ternak.
“Dalam waktu dekat, target kita juga ingin membenahi lembaga-lembaga dan aparatur desa yang ada di desa,” ujarnya mempersiapkan internal desa. (eki)