KUNINGAN (MASS) – Sedikitnya 22 santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 yang berlokasi di Pancalang, diuji public hafalan Al Qurannya. Ujian tersebut bertajuk Parade Tasmi Al Quran 5 juz.
“Kegiatan Parade Tasmi 5 Juz sekali duduk ini bertujuan sebagai uji publik kemampuan hafalan santri khusus bagi santri yang mengikuti program Takhosus,” jelas Kamad MTs HK 2, Dani Abdurraan MPd.
Puluhan santri yang diuji tersebut berasal dari kelas 7, 8 dan 9 Tsanawiyah. Pelaksanaannya akhir pecan kemarin (20/11/2021) di Masjid Husnul Khotimah 2 Pancalang.
Dani mengungkapkan, lewat program tersebut diharapkan menjadi spirit bagi para santri untuk terus menghafal Al Quran. Diharapkan pula kedepan Parade Tasmi ini jadi program unggulan Ponpes HK 2.
Lebih jauh, Kaur TTQ HK 2, Yayan Bayanulloh SPdI Al Hafidz menjelaskan, Parade Tasmi tersebut hakikatnya sudah dilakukan jauh-jauh hari.
“Jadi bukan hari ini saja, kurang lebih satu setengah bulan yang lalu kami sudah sosialisasi dan pendataan kemudian dimulai dengan karantina setiap hari ahad,” terangnya.
Ia mendoakan semoga Allah SWT memberikan karunia terbaik kepada 22 orang pentasmi ini dan juga kepada kedua orang tuanya.
“Tidak perlu orang yang cerdas, orang yang pintar untuk melaksanakan kegiatan ini yang penting mau dan istiqomah, itu saja, harapan kami di semester dua para pentasmi yang lainnya jangan yang ini saja,” ucapnya.
Uji publik itu dilaksanakan secara serentak oleh 22 orang pentasmi bertempat di masjid dan di kelas-kelas. Bahkan disiarkan juga secara langsung melalui channel Youtube HKTV sehingga dapat disaksikan oleh para walisantri di manapun berada.
Sementara itu, Mudir HK 2, KH Amam Badruttaman Lc mengatakan, Al Qur’an adalah sebagai petunjuk untuk orang yang bertakwa, sebagai pedoman orang yang beriman. Seorang mukmin seharusnya tidak bingung dalam hidup karena Allah sudah memberikan guidance hidup.
“Sudah Allah berikan petunjuk hidup, karena kita manusia dalam mengaplikasikan Al Qur’an ada yang dzolimun linnafsihi, tidak melaksanakan dengan baik bahkan melakukan kedzaliman, ada yang muqtasid, biasa saja dan sabiqun bil khairat, bersegera dalam berbuat baik. Mudah-mudahan kita semua sebagai hamba Allah, muslim, mukmin, yang sabiqun bil khairat, orang yang bersegera melaksanakan kebaikan-kebaikan,” paparnya.
Ia juga mengungkapkan, Al Quran telah Allah turunkan dengan mudah. Mudah untuk dipelajari, mudah untuk dibaca dan mudah untuk dihafalkan.
“Pertanyaannya ada ga yang mau diajar, ada ga yang membaca, ada ga yang menghafal, jawabanya ada pada antum semuanya, jadi Al Qur’an dibaca saja berulang-ulang insyaAllah akan hafal,” seru Amam.
Kepada para santri, ulama besar satu ini juga mengajak untuk terus berupaya agar mau membaca, mau memperlajarinya dan mau menghafalnya termasuk mau mengamalkannya. InsyaAllah, sambungnya, orang tua akan bangga. (deden)