KUNINGAN (MASS) – Tim Alsada FC yang merupkan tim Alumni Salapan Dalapan SMPN Garawangi tampil superior di turnamen Persemaya Cup yang dihelat di Desa Mekarmulya Kecamatan Garawangi.
Tampil di partai semi final Kamis (11/11/2021) sore melawan Soeratin 05, Oha cs tampil luar biasa. Mereka menang telak 3-1.
Sehingga dengan kemenangan ini mereka menembus grand final. Tentu pencapaian yang sangat luar biasa.
Pada pertandingan Kamis sore Alsada di perkuat oleh 7 pemain Pesik yakni Ramdan (kiper), Priono, Marcello, Roni, Deden Buaya, Jaka Holand, Adam Holis.
Selain itu juga diperkuat 7 pemain tarkam yang sudah tidak asing lagi seperti Yusron yang pernah bermain di Persitas Tasikmalya, Agus Sukadana, Diding Predator, Moris, Maman Demplu, Tegar Panca.
Dengan kekuatan pemain bintang Alsada langsung menggembrak pertahanan Soeratin 05 dan hasilnya pada menit ke 10 Alsada mendapatkan peluang manis oleh Adam Holis.
Sayangnya bola melenceng ke samping kanan gawang yang dijaga oleh kiper Soeratin Prey.
Jaka cs tidak patah arang ,lagi-lagi menit ke 15 Alsada mendapatkan peluang emas setelah Marcello melewati bek dari Soeratin Ruly.
Tapi ternyata keberuntungan belum berpihak karena bola yang ditendang dapat ditepis oleh Prey.
Tak henti-henti skuad mewah ini terus terus menggempur pertahanan lawan yang di komandoi Ruly cs.
Setangguh-tangguhnya tembok Berlin akhirnya jebol juga setelah pada menit ke 23 Marcello menceploskan bola ke gawang Soeratin setelah mendapatkan umpan manis dari Moris yang sore itu menempati posisi bek kiri Alsada.
Secara otomatis kedudukan pun berubah menjadi 1-0. Pemain tengah Alsada yang di isi oleh Marcello, Gugun Ahong dan Agus Sukadana tampil brilian. Sehingga pergerakan mereka sering merepotkan barisan pertahanan lawan.
Tapi sayang nya pada menit ke 28 Alsada kecolongan oleh tim Soeratin melalu strikernya Hepy.
Ia berhasil mengoyak gawang Alsada yang dijaga oleh Ramdan. Hal ini akibat kurang koordinasinya pemain belakang Diding Predator dan Priono cs.
Di babak ke dua Bos Kukuy mengintruksikan Maman Beo untuk merombak komposisi pemain dan akhirnya Maman Beo memasukan si kidal Roni dan Deden Buaya menggantikan Adam
Holis dan Agus Sukadana.
Pergantian pemain ini langsung ada hasilnya dimana pada menit ke 41 Gugum Ahong menjebol gawang Soeratin setelah mendapatkan umpan manis dari Maman Demplu dari sisi kanan. Sehingga skor pun berubah menjadi 2-1.
Tidak puas dan merasa tidak aman dengan skor 2-1, Alsada kembali memasukan Tegar Panca yang menggantikan Jaka Holan.
Sementara di menit ke 52 Yusron diganjal di kotak penalti sehingga wasit menunjuk titik putih dan Marcello yang mengambil tendangan berhasil mengkonversi menjadi gol sehingga skor berubah menjadi 3-1.
Gol ini sekaligus mengunci kemenangan Alsada untuk menuju grand final pertamanya sejak berdirinya klub kebanggaan alumni 98 SMPN Garawangi.
Kemenangan ini ahirnya membuat Maman Beo bisa sumringah dan langsung menghubungi komisaris PT Sigma Jaya Persada James Bonbon, yang kebetulan beliau sedang berada di Manado.
“Alhmdulilah saya sangat senang dengan hasil pertandingan, semoga di final nanti kita bisa meraih juara,” ujarnya.
Ia berpesan, tetap junjung sportivitas, karena ajang ini selain sebagai pencarian bibit sepakbola, juga sebagai hiburan masyarakat terutama warga Desa Mekarmulya yang memperingati Hari Jadi Desa yang ke 39.
“Pada laga final nanti saya usahakan akan hadir memberikan semangat pada tim Alsada,” ujarnya yang berjanji akan mempersiapkan pemain dari Bandung untuk laga final nanti.
Sementara pertandingan grand final akan berlangsung hari Minggu, Alsada akan menunggu pemenang pertandingan Ambyar FC vs tuan rumah Persimaya Remako.
Terpisah, Manager Tim Alsada Yaya Kukuy. mengaku ,merasa senang tim nya meraih kemenangan.
“Alhamdulilah berkat kerjasama tim yang baik akhirnya kita lolos ke putaran final, ” ujar pria yang dikenal juga sebagai kapten Klub 80,s.
Sementara tim official Alsada yang di wakili Maman Beo mengatakan untuk babak final persiapan teknis dan non teknis sudah sangat matang.
Bahkan Maman berencana menghubungi beberapa pawang hujan tersohor di Kuningan. Hal ini agar pada pelaksaannya final nanti tidak turun hujan mengingat animo masyarakat sangat tinggi menyaksikan pertandingan. (agus)