KUNINGAN (MASS) – Barudak Kuningan Sadar Maca (Bukusam) menggelar Cengo Bareng (Cerita dan Ngobrol Bareng) bersama Paguyuban Mojang Jajaka.
Cengo Bareng sendiri, digelar pada Senin (8/11/2021) malam di Taman Baca Masyarakat (TBM) Gandok Mahardika, Desa Kertawangunan, Kecamatan Sindangagung.
Pada Cengo Bareng kali ini, hadir sebagai pemantik, dua pinilih baik Mojang maupun Jajaka Kuningan 2020. Jajaka Ujang Taofiqurrahman dan Jajaka Yudit Nurul P. Hadir juga menemani jajaka lainnya Fahri.
Pada Cengo Bareng tersebut, diusung tema perihal ‘Identitas Sosial : Terbangun atau Dibangun ?’. Baik Ujang maupun Yudit memberikan pandangannya masing-masing di depan peserta, juga disiarkan secara live.
Dalam Cengo Bareng yang diusung dengan konsep diskusi itu, dijelaskan bagaimana identitas sosial itu, merupakan sesuatu yang terbangun dari banyak hal.
Unsur-unsur seperti lingkungan, dan pendidikan merupakan hal yang membangun sebuah identitas sosial.
Meski begitu, identitas sosial juga hal yang merupakan dibangun atas keinginan personal untuk bersikap secara sosial. Diskusi terbuka yang santai itu pun mengalir dengan interaktif.
Sebagai Mojang dan Jajaka, ada pilar-pilar yang harus selalu dijaga Ujang, Yudit dan paguyuban sebagai spotlite anak muda, terutama di bidang pariwisata dan kepemudaan.
Jika pageant pada umumnya mengutamakan 3B, Brand, Beauty, dan Behaviour, maka pilar Moka ini lebih dari itu. Ada 4 pilar.
“Pengkuh agamana, luhung elmuna, jembar budayana, rancage gawena,” ujar Ujang diamini Yudit.
Keempat pilar tersebut, Pengkuh Agamana merupakan representasi yang taat agama. Luhung elmuna, artinya berpengetahuan tinggi.
Sedangka Jembar budayana, adalah orang yang luas berbudaya. Lalu rancage gawena, adalah giat dalam kinerjanya. (eki)