KUNINGAN (MASS)- Malang benar nasib pasangan Sunardi (Aday /63) dan ibu Ningsih (55). Warga Blok Sukasari RT 01 RW 01 Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur itu mendapati 8 ekor sapinya terpanggang di kandang.
Hal ini karena kadang terbakar. Penyebab kebakaran diduga berasal dari sisa bara api di tungku yang berada di sekitar kandang, karena angin sangat kencang, bara api kemudian merambat ke tumpukan kayu dan jerami kering.
Akibat musibah ini maka Aday menderita kerugian sebesar Rp165 juta. Tentu musibah ini tidak bisa dihindari sehingga korban harus menerima secara lapang dada.
“Total kerugian Rp165 juta. Adapun rinciannya adalah luas bangunan kandang sebesar Rp45 juta,” ujar Kepala UPTD Damkar Kuningan Khadafi Mufti, Jumat (15/11/2020) malam.
Diterangkan, kerugian kandang mencapi Rp45 juta karena luas bangunan kandng +- 5 x 9 = 45 m2 x @ Rp1.000.000/m2 = Rp.45 juta.
Sementara sapi yang terbakar berjumlah 8 ekor itu terdiri dari 1 induk sapi (mati), 1 sapi dewasa (mati), 1 induk sapi disembelih di lokasi (mati).
Selanjutnya, 1 jalu dewasa Limosin (Luka bakar 50 % , 1 jalu dewasa perah (luka bakar 75 %), 2 anak sapi perah (luka bakar 35 %), dan 1 anak sapi perah (selamat) 8 ekor sapi x @ Rp15 juta/ekor =Rp120 juta.
Diterangkan kejadian pada Minggu (15/11/2020) pukul +- 20.30 WIB. Menurut keterangan Aday selaku saksi (pemilik kandang).
Sekitar pukul 15.30 WiB, ia melakukan kegiatan seperti biasa, memberi pakan sapi dan memeras susu sapi, Aday pun sudah biasa sebelum melakukan kegiatan tersebut selalu masak air di tungku yang berada di kandangnya.
Bahkan sampai giat kebiasaan sore harinya tersebut tungku selalu menyala hingga kegiatannya selesai sekitar pukul 19.00 WIB.
Aday pun pulang kerumah dan istrahat. Sekitar pukul 20.00 WIB, warga yang sedang berada di jalan desa, melihat asap tebal dan api yang berasal dari kandang milik Aday .
Kemudian salah seorang warga bernaa Gugum (31) memberi tahu kepada pemilik kandang. Aday bersama-sama dengan warga dibantu aparat pemerintahan memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.
Namun, karena lokasi di lokasi kebakaran pemukiman sangat padat kandang, dan khawatir akan merambat ke bangunan lainnya, baru pada pukul 20.30 WIB (30 menit setelah kejadian awal kebakaran) Gugum Gumelar melaporkan kejadian kebakaran ke kantor UPT Damkar.
Kemudian Pada pukul 20.30 WIB , 1 Randis Damkar dan 9 anggota berangkat menuju lokasi kebakaran, dan tiba di TKP pada pukul 20. 45 wib (15 menit).
Dibantu warga Aparat Pemerintahan desa dan warga setempat , api baru bisa dipadamkan sekitar +- pukul 21.30 wib (+- 2 jam).
Saat Petugas Damkar dan Randis Damkar tiba di TKP, lokasi kebakaran berada di pemukiman padat penduduk, dan jauh dari jalan raya.
Dilokasi peternakan sapi sama sekali tidak ada sistem proteksi kebakaran aktif /pasif seperati Apar, Tandon Air untuk kebakaran dan lain-lain, sehingga petugas tidak bisa maksimal. (agus)