KUNINGAN (MASS)- Lima siswa asal Kuningan yang sempat ditahan oleh pihak Polres Metro Jakarta Utara karena akan melakukan aksi demo, akhirnya pada Rabu sore dipulangkan.
Para siswa yang terdiri dari 4 siswa SMK Karnas dan 1 siswa SMKN 4 Kuningan itu dijemput oleh pihak sekolah. Seperti diketahui 44 siswa diamankan di di Stasiun Tanjung Priok Jakarta itu lima orang siswa berasal dari Kuningan Jabar.
Dari lima orang itu, empat siswa merupakan siswa SMK Karnas Kuningan yakni Pajri warga Desa Manis Kidul, Renal warga Desa Ciloa, M Rizal dan Angga warga Desa Cilimus. Sedangkan siswa SMKN 4 Kuningan adalah Yuda.
Mereka diamankan pada jam 08.00 WIB dan diduga akan berangkat menuju ke Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat untuk melakukan aksi demo. Kejadian ini sangat menghebohkan dunia pendidikan di Kuningan.
baca berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/government/education/diduga-akan-melakukan-aksi-demo-di-jakarta-4-siswa-smk-karnas-diamankan/
“Alhamdulilah sudah pulang semuanya dan mereka dijempat oleh pihak sekolah. Kami juga menandaskan siswa dari Karnas bersih dari narkoba,” ujar Kepala SMK Karnas Dr Yepri Esa Trijaka, Rabu (2/10/2019) malam.
Hal yang sama juga dikatakan oleh pihak SMKN 4 Kuningan yakni Wakasek Hublang Kasum SPd dan Wakasek Kesiswaan Wawan SPd. Mereka menyebutkan siswa SMKN 4 sudah pulang dan tengah diperjalanan pulang.
“Siswa kami tidak ditahan. Saat ini tengah di jalan untuk pulang. Kami juga terangkan siswa kami tidak kena narkoba dan berharap informasi ini bisa meluruskan kabar yang simpang siur di luaran,” jelas Kasum.
Pernyataan dari SMKN 4 dan SMKN Karnas menjawab bahwa tidak ada satu siswa yang ditahan. Pasalnya, pihak kepolisian menyebutkan ada satu siswa yang ditahan kaarena narkoba. Hal ini seperti yang dilansir dari beberapa berita di media nasional.
Sekedar informasi khusus untuk Yuda ia pamet ke orang tuanya untuk PKL ke Cirebon. Ia berangkat pada hari Minggu. Sedangkan siswa SMKN Karnas mereka berangkat karena kena bujuk rayuan oleh teman-temannya yang bertemu pada saat PKL di Purwakarta.
Sebelum kepulangan mereka tampak para siswa mendapatkan pengarahan dari Ketua Perlindungan Anak Indonesia Kak Seto. Puluhan pelajar itu tampa senang setelah curhat ke Kak Seto. Bahkan, sebelum pulang mereka pose bersama. (agus)