KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 112 orang ASN Kabupaten Kuningan menerima tanda jasa Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonseia yang diserahkan Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, Rabu (1/10/2025). Penghargaan tersebut diberikan pada para ASN yang mengabdi dalam jangka waktu tertentu.
Adapun ke-112 orang ASN Kabupaten Kuningan itu, rinciannya 23 orang penerima masa pengabdian 30 tahun, 9 orang penerima masa pengabdian 20 tahun, dan 80 orang penerima masa pengabdian 10 tahun.
Penyerahan tanda jasa itu diserahkan Bupati Dian dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kabupaten Kuningan. Dalam kesempatan itu, Dian enyebutkan bahwa penghargaan ini adalah bentuk pengakuan dari negara atas loyalitas, integritas, dan kedisiplinan kepada para aparatur yang telah mendharmabaktikan hidupnya untuk negara.
“Atas nama pribadi, masyarakat, dan Pemerintah Kabupaten Kuningan, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat. Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat,” pesan Dian.
Sebelumnya, dalam upcara yang menaikkan bendera secara penuh setelah pada hari sebelumnya setengah tihang, momen peringatan G30S/PKI tahun 1965, Bupati Dian yang bertindak sebagai Inspektur Upacara itu meminta kepada seluruh peserta upacarayang terdiri dari berbagai unsur, agar meneguhkan kembali komitmen pada Dasar Negara, Ideologi Bangsa, dan pemersatu seluruh Rakyat Indonesia.
“Di tengah derasnya arus digitalisasi, dinamika global, dan tantangan kebangsaan seperti intoleransi, dis-informasi, serta menurunnya rasa persatuan, Pancasila hadir sebagai penuntun arah agar bangsa ini tetap kokoh, bersatu, dan tangguh menghadapi perubahan zaman,” kata Dian.
Ia mencontoh negara lain seperti Uni Soviet dan Yugoslavia, yang telah terpecah belah menjadi beberapa negara.
“Mari kita tengok Uni Soviet atau Yugoslavia, mereka tidak jauh dengan bangsa kita, terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Tetapi mereka akhirnya terpecah belah karena tidak punya ideologi yang kuat. Yugoslavia kemerdekaannya tak jauh dengan Indonesia, tetapi akhirnya terpecah belah menjadi 6 Negara. Ini membuktikan bahwa Pancasila merupakan pengikat kita sebagai sebuah bangsa yang berdiri kokoh hingga detik ini,” tuturnya menggebu. (eki)
