KUNINGAN (MASS) – Aas Siti Nurasyah salah satu kader KAMMI Kuningan mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam mencari pekerjaan. Namun, kondisi ini juga memperlihatkan ketimpangan yang signifikan antara jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia, terutama pada rekrutmen SPPG yang diadakan beberapa hari yang lalu.
Aas menyatakan dari pendaftar yang setelah dikonfirmasi berkisar antara 700-800 orang itu hanya 47 orang yang akan terpilih bekerja disana.
“Ini bukan prestasi melainkan ironi. Antrean panjang menunjukkan bahwa kesempatan kerja di Kabupaten Kuningan masih sangat terbatas dan harus diperebutkan oleh banyak orang,” tuturnya Rabu (24/12/2025).
Situasi ini perlu disikapi dengan serius oleh semua pihak. KAMMI Kuningan mendorong dua langkah penting agar pencarian kerja bisa lebih efektif. Pertama, mereka berharap proses rekrutmen dikelola dengan sistem yang lebih teratur dan terbuka. Dengan begitu, masyarakat bisa memahami sejak awal tentang kebutuhan dan mekanisme seleksi yang berlaku.
Kedua, KAMMI menekankan perlunya pemerintah daerah untuk memperluas upaya penciptaan lapangan kerja serta program pemberdayaan masyarakat. “Kami ingin warga tidak bergantung pada satu atau dua peluang kerja yang sangat terbatas,” imbuhnya.
Menurutnya tingginya animo masyarakat untuk bekerja menunjukkan kebutuhan kerja sangat mendesak. Sudah saatnya hal ini dijawab dengan kebijakan dan langkah nyata dan solusi jangka panjang.
Antrean pendaftar yang melampaui jumlah lowongan yang tersedia mencerminkan adanya krisis lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga swasta diharapkan perlu memperluas program padat karya, UMKM, dan pemberdayaan lokal agar masyarakat tidak bertumpuk pada satu pintu kesempatan.
“Jika langkah cepat tidak diambil antrean panjang seperti yang terjadi di SPPG Nanggerang akan terus berulang dan bonus demografi tak berguna,” tandasnya.
Keadaan ini akan menjadi simbol ketidakberdayaan struktural di tengah tingginya harapan masyarakat. KAMMI Kuningan menyatakan tantangan ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
“Dengan kerjasama yang baik dari seluruh stake holder solusi nyata bisa ditemukan agar semua orang mendapatkan kesempatan yang adil untuk bekerja dan berkarya,” pungkasnya. (raqib)
