KUNINGAN (MASS) – Ketupat menjadi salah satu ikon kuliner khas yang selalu ada menjelang Lebaran. Tradisi membuat ketupat tak hanya marak menjelang Idulfitri, namun juga ramai dilakukan menjelang Hari Raya Iduladha oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Desa Cinagara, Kabupaten Kuningan.
Toha, salah satu warga yang ikut berkumpul bersama sekelompok ibu-ibu yang sedang merangkai urung ketupat (anyaman ketupat), tampak antusias mempelajari proses pembuatannya. Ia mengaku prihatin karena generasi muda saat ini mulai asing dengan tradisi tersebut.
“Anak zaman sekarang kayaknya sudah jarang yang mau belajar bikin ketupat. Padahal ini tradisi yang seharusnya tetap dijaga dan diwariskan secara turun-temurun,” ujar Toha, Selasa (4/6/2025).
Tradisi pembuatan ketupat tidak ada pembelajarannya, namun sering kali masyarakat dikampung menurutkan kebiasaanya itu pada anak-anak di lingkungannya. Menurutnya, tradisi membuat ketupat juga tidak diajarkan disekolah.
“Pembuatan ketupat tidak ada di sekolah, padahal ini bagian dari budaya lokal yang penting,” tambahnya.
Menurut Toha, meskipun kelihatannya mudah, membuat urung ketupat ternyata cukup menantang.
“Kelihatan simpel, tapi waktu nyoba bikin, ternyata butuh fokus. Susunannya harus tepat dan rapi, seperti ada rumusnya juga,” tuturnya.
Sementara itu, Wiwit, warga lain yang sudah mahir membuat urung ketupat, menunjukkan kecekatan tangannya dalam merangkai helai demi helai daun kelapa.
“Awalnya memang sulit dan sering gagal, tapi setelah terbiasa, bikin ketupat itu jadi gampang. Dalam waktu singkat, bisa jadi banyak,” katanya. (didin)