KUNINGAN (MASS) – Gelaran Karnaval Budaya Kabupaten Kuningan 2025 dalam rangka Hari Jadi Kuningan ke-527 menjadi panggung pembuktian bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan. Tak tanggung-tanggung, Disdikbud tampil sebagai peserta terbanyak dan terpanjang sepanjang sejarah pelaksanaan karnaval budaya.
Partisipasi besar itu bukan sekadar soal jumlah, namun mencerminkan kekompakan, solidaritas dan semangat kolaboratif seluruh insan pendidikan dalam mengusung nilai-nilai budaya sebagai fondasi utama pembentukan karakter.
Tema yang digagas Disdikbud adalah “Pendidikan Ngarojong Budaya, Budaya Ngawujudkeun Karakter”. Mereka menghadirkan rombongan, terdiri dari pejabat struktural eselon III dan IV, subkoordinator, korwil, penilik, pamong budaya, hingga organisasi mitra pendidikan seperti Dewan Pendidikan, PGRI, MKKS SMP, K3S, IGTKI, HIMPAUDI, dan insan pendidikan.
Seluruh peserta tampil dalam balutan busana yang beragama. Disdikbud memperkenalkan inovasi dan program unggulan yang telah berjalan dalam rangka memperkuat pendidikan berkarakter di Kabupaten Kuningan.
Salah satunya adalah Gerbang Mudikku, sebuah inisiatif yang mengedepankan keterlibatan langsung pimpinan daerah dalam dunia pendidikan melalui program seperti Pimda Nyawah (Pimpinan Daerah Menyapa Siswa di Sekolah) dan Gerbang Berkah (Gerakan Membangun Kebersamaan yang Agamis di Sekolah), serta Mini Teater Edukatif (MTE), media pembelajaran visual yang telah mencatat lebih dari 27.189 pengunjung hingga September 2025.
Tak hanya itu, Disdikbud juga memperkenalkan Inovasi lain, seperti rehabilitasi ruang kelas, gerakan Pagiku Cerahku sebagai pembiasaan positif antara guru dan siswa, pengembangan Rumah Guru untuk peningkatan kompetensi dan karakter pendidik, serta program English Day dan muatan lokal Gunung Ciremai sebagai bentuk integrasi kearifan lokal ke dalam kurikulum.
Kepala Disdikbud Kuningan, U Kusmana MSi, mengungkapkan keikutsertaan dalam gelaran karnaval tersebut merupakan refleksi dari semangat kolektif seluruh elemen pendidikan. Ia menegaskan, pendidikan yang kuat harus berpijak pada budaya lokal yang luhur, karena dari situlah karakter peserta didik dibentuk.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan yang kuat harus berpijak pada budaya lokal yang luhur. Inilah bentuk nyata dari pendidikan yang berkarakter,” ujar Kusmana.
Kusmana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam karnaval, dan mengapresiasi dukungan dari elemen masyarakat terhadap kemajuan Disdikbud.
Lebih lanjut, dalam karnaval tersebut Disdikbud juga memamerkan sejumlah capaian membanggakan, diantaranya adalah raihan Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan tertinggi se-Jawa Barat untuk kategori kabupaten dengan skor 81,18 (Tuntas Madya), serta penghargaan sebagai Pelayanan Publik Terbaik dalam program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.
Selain itu, Kepala Disdikbud juga telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti Penghargaan Pimda Nyawah dari BBPMP Jawa Barat, penghargaan PNS Berprestasi Tingkat Kabupaten dan Finalis PNS Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Inovatif tahun 2024.
Kehadiran Disdikbud dalam karnaval budaya tersebut mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Riuh tepuk tangan dan sorak sorai terdengar sepanjang rute karnaval, menandai antusiasme warga terhadap gerakan pendidikan yang menyatu dengan budaya. (didin)