Connect with us

Hi, what are you looking for?

https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Netizen Mass

Soal Longsor Cilengkrang, Pembangunan Masif dan Pelanggaran Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam

KUNINGAN (MASS) – Pembangunan sering kali dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong, seperti hutan sekunder, semak belukar, atau lahan pertanian yang tidak aktif. Meskipun pembangunan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan pemukiman, perubahan fungsi lahan tanpa perencanaan ekologis yang matang dapat menimbulkan bencana alam. Fenomena ini menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara aspek ekologis dan dampak lingkungan akibat alih fungsi lahan.

Dampak Ekologis Pembangunan Lahan Kosong

Perubahan penggunaan lahan dari fungsi alami menjadi kawasan terbangun memicu gangguan ekologis, seperti:

Advertisement. Scroll to continue reading.

1. Hilangnya tutupan vegetasi, yang mengurangi kemampuan lahan menyerap air hujan.
2. Fragmentasi habitat, yang mengganggu keseimbangan ekosistem lokal.
3. Penurunan keanekaragaman hayati, karena spesies kehilangan habitat alaminya.
4. Perubahan struktur tanah, akibat pemadatan, pengerasan permukaan, dan erosi.

Jenis Bencana Alam yang Terjadi

Akibat gangguan ekologis tersebut, berbagai bencana alam dapat terjadi, antara lain:

Advertisement. Scroll to continue reading.

1. Banjir
Vegetasi yang hilang mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga aliran permukaan meningkat.
Sistem drainase buatan yang tidak memadai memperburuk genangan air.
2. Longsor
Lereng yang sebelumnya ditopang oleh akar tumbuhan menjadi labil setelah dibuka untuk pembangunan.
Peningkatan beban struktural di atas tanah tidak stabil mempercepat keruntuhan tanah.

Aspek Ekologis yang Terabaikan

Dalam banyak kasus, perencanaan pembangunan di lahan kosong kurang mempertimbangkan prinsip-prinsip ekologi, seperti:

Advertisement. Scroll to continue reading.

– Daya dukung lingkungan yang terbatas.
– Fungsi ekologis alami lahan kosong sebagai daerah resapan air atau habitat satwa liar.
– Keterhubungan lanskap, yang berperan menjaga aliran energi dan materi antar ekosistem.

Ketika aspek-aspek ini diabaikan, pembangunan yang tampaknya “tidak berbahaya” justru menimbulkan risiko ekologis jangka panjang.

Maka dari itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan menyoroti bencana longsor yang terjadi di kawasan Cilengkrang, Kecamatan Kramatmulya, sebagai dampak dari pembangunan yang tidak terkendali. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kepatuhan terhadap prinsip pengelolaan sumber daya alam sebagaimana diatur dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pasal tersebut menegaskan bahwa “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa eksploitasi lahan tanpa kajian lingkungan yang memadai telah mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem, yang berujung pada bencana alam seperti longsor di Cilengkrang.

PMII Kuningan mendesak pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan pembangunan di kawasan rawan bencana. Selain itu, diperlukan kajian akademis yang mendalam guna memastikan bahwa setiap proyek pembangunan tidak bertentangan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Kami menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan pembangunan. Jangan sampai kepentingan ekonomi jangka pendek mengorbankan keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan,selain itu kami juga mempertanyakan kenapa bisa di kawasan lindung dan lahan resapan air ada pembangunan yang izin AMDAL nya masih dipertanyakan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Seharusnya pemerintah berupaya Untuk mengurangi risiko bencana alam akibat massivenya pembangunan yang melanggar UU No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta diperlukan pendekatan berbasis ekosistem, antara lain:

1. Perencanaan tata ruang yang memperhatikan zonasi ekologis
2. Pembangunan berkelanjutan (green infrastructure)
3. Restorasi vegetasi penyangga di area rawan bencana
4. Evaluasi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang ketat sebelum pembangunan

PMII juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam mengawasi kebijakan pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan. Kesadaran kolektif dan partisipasi publik menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah bencana serupa terjadi di masa mendatang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bencana alam yang muncul akibat pembangunan di lahan kosong bukanlah kejadian yang sepenuhnya alami, melainkan hasil dari ketidakseimbangan ekologis akibat aktivitas manusia. Oleh karena itu, penting bagi setiap perencanaan pembangunan untuk mempertimbangkan aspek ekologis secara menyeluruh, demi menjaga fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya bencana yang merugikan masyarakat.

Oleh :
Dhika Purbaya (Ketua Cabang PMII Kuningan)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Religious

KUNINGAN -MASS) – Seluruh jamaah haji asal Kabupaten Kuningan telah menyelesaikan rangkaian ibadah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) dengan lancar. Para jamaah kini telah...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Menikah muda dan langsung dikaruniai anak seringkali dianggap sebagai berkah dan anugerah yang luar biasa dalam kehidupan sebuah keluarga. Kebahagiaan menyambut...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Setelah baru-baru ini Jamparing Research (JR) melakukan dan merisil survey kepuasan public soal kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan di 100...

Education

KUNINGAN (MASS) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan baru saja mengeluarkan surat berisi larangan pelajar membawa HP ke sekolah. Surat itu, ditujukan Disdikbud...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Dari sebuah luka masa lalu, Revita Mutiara Diandra menjelma menjadi sosok inspiratif yang kini mengemban amanah sebagai Duta Anti Bullying Kabupaten...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Suasana penuh kehangatan dan semangat berbagi menyelimuti halaman Rumah Yatim Himmatul Ummah pada hari Minggu (8/6/2025) kemarin. Lembaga yang fokus dalam...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Kabar duka datang dari mantan anggota DPRD Kabupaten Kuningan 2009-2014 sekaligus Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kuningan, Udin Burhanudin. Ia dikabarkan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Kuningan menunjukkan komitmennya dalam melayani dan berbagi kepada masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor: 400.3/1661/Dikbud yang mengatur penerapan jam malam bagi peserta didik sebagai bagian dari implementasi...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Innalillahi wa innailahi rojiun. Kabar duka datang dari insan media. Sujono, Plt Direktur Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kuningan tutup usia...

Business

KUNINGAN (MASS) – Berpusat di Jawa Barat, Rumah Tani Nusantara terus menancapkan kakinya di berbagai wilayah. Teranyar, Rumah Tani Nusantara membua gudang penyerapan cabai...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Hari Raya Idul Adha menjadi momentum bagi warga Desa Cikaso untuk melaksanakan ibadah kurban. Setiap tahunnya, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul...

Education

KUNINGAN (MASS) – Meski siswanya masih anak-anak, bahkan belum akhil baligh, namun SDN 1 Kedungarum kembali menggelar kegiatan latihan ibadah qurban. Latihan qurban ini,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Umat Muslim dalam kehidupanya pasti tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan menyeru kepada yang baik dan mencegah kepada yang mungkar. Kegiatan tersebut...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanakan perubahan pembiayaan dengan pinjaman daerah jangka panjang dan jangka pendek. Hal itu dibacakan Bupati Dr H Dian...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pergantian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) merupakan momentum penting dalam dinamika birokrasi daerah. Sebagai motor utama administrasi pemerintahan, Sekda memegang peran sentral...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Ribuan anggota Muslim Jemaat Ahmadiyah Manislor memadati Masjid An-Nur dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025). Setelah...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan menyelimuti perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Kuningan. Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat...

Government

KUNINGAN (MASS) – Beberapa hari sebelumnya jamparing melakukan survei terhadap 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan (Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani)....

Education

BOGOR (MASS) – Setelah menjalin kerja sama strategis dengan IPB University, kini Universitas Muhammadiyah Kuningan kembali melakukan langkah progresif. Kampus yang tengah naik daun...

Village

KUNINGAN (MASS) – Desa Gunungkarung, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, tak hanya dikenal dengan kisah mistisnya, tetapi juga menyimpan tradisi unik yang telah berlangsung sejak...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar apel pagi dengan mengusung tema...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE mengaku sudah menerima keputusan Gubernur tentang PAW (Pergantian Antar Waktu) salah satu anggota DPRD....

Economics

KUNINGAN (MASS) – Sehari menjelang momentum Idul Adha, harga komoditas pangan di pasaran terpantau mengalami kenaikan, Kamis (5/6/2025). Tidak hanya naik, beberapa komoditas seperti...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Senin (2/6/2025) siang kemarin, sejumlah massa gabungan dari LSM dan Ormas mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Kuningan untuk menggelar audiensi. Giat...

Regional

BANDUNG (MASS) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi di Jawa Barat dengan menggelar relalui Rapat Koordinasi Penguatan Sinergi Pemberantasan...

Advertisement Smart Widget MGID
Exit mobile version