KUNINGAN (MASS) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini sudah berlangsung di beberapa sekolah khusus di Kabupaten Kuningan. Meski demikian, terdapat beberapa anak yang enggan makan MBG. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kuningan, Yaya SE mengungkapkan, saat ini masih terdapat siswa yang enggan makan MBG karena menu yang tidak sesuai.
“(Kalau sekarang Pak ada siswa yang ngga mau makan MBG?) Ya, ada. Ada siswa yang memang tidak mau makan MBG. Saya kemarin menemukan ketika makanannya tidak sesuai, dia tidak mau. Makannya harus survei sesuai dengan kemauan daripada siswa, minimal siswa terbanyak,” ujar Yaya.
Dalam pertemuannya dengan SPPI di Gedung DPRD Kuningan, Kamis (9/10/2025), Komisi IV membahas beberapa persoalan di lapangan, salah satunya menu harian MBG.
“Menu ini adalah bagaimana bagaimana membuat menu yang menarik, menu yang disukai oleh siswa pemanfaat. Karena kalau saya lihat, baca di beberapa juklak juknis minimal menu ini yang disukai oleh siswa,” ujarnya.
Yaya menekankan agar setiap dapur memiliki master menu yang disusun minimal untuk 10-20 hari kedepan. Yang nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan stok atau bahan makanan.
“Jadi MBG sudah akan tahu besok masak apa, sehingga dia akan menyamakan stok apa yang akan disimpan untuk 10 hari kedepan,” jelasnya.
Ia juga memiliki wacana menu MBG di setiap dapur diseragamkan, agar dapat mempermudah proses pengawasan.
“Tadi kita bahas, boleh tidak kalau nanti menu ini di seragamkan, sehari menunya A, hari besoknya B, hari besoknya C. Boleh atau tidak, kita hanya merekomendasikan,” tuturnya.
Namun, Yaya juga mengakui adanya kekhawatiran terkait kemungkinan kekurangan bahan baku apabila diseragamkan. Oleh karena itu, ia hanya memberikan rekomendasi.
“Tapi nanti akan coba menyampaikan, khusus kami itu untuk memudahkan kita. Dan nanti MBG ini akan lebih tahu, MBG paham tentang menu kedepan yang akan di buat,” tutur Yaya. (didin)