KUNINGAN (MASS) – Divisi Humas dan Dakwah Pondok Pesantren Husnul Khotimah menggelar kegiatan silaturahim dan sinergitas bersama Majelis Taklim dari tiga desa: Maniskidul, Sembawa, dan Sadamantra. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dakwah dan pembinaan masyarakat di wilayah sekitar pesantren.
Acara yang berlangsung penuh keakraban ini dihadiri oleh KH. Imam Nur Suharno, M.Pd.I., Kepala Divisi Humas dan Dakwah, H. Asep Saputra, Sekretaris Yayasan Husnul Khotimah. Selain itu, acara yang berlangsung di RM Batok ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan ulama dari beberapa desa, diantaranya Sutono (Kasipel Desa Maniskidul), Apip Azharudin (Ketua MUI Desa Maniskidul), H. Darkun, S.Pd. (Ketua DKM Al Hidayah), H. Nono Sudana, dan M. Syafe’i selaku ulama Desa Maniskidul.
Turut hadir pula Waro’i (Kasipel Desa Sembawa), Jatim (Ketua MUI Desa Sembawa), H. Iman N. (Ketua DKM Al Ikhlas), Andi Rizal (Kasipel Desa Sadamantra), Ade (Ketua MUI Desa Sadamantra), serta Apud (Ketua DKM Istiqomah).
Dalam sambutannya, Ustadz Imam menegaskan pentingnya sinergi antara pesantren dan masyarakat desa. “Kami ingin sedikit berkontribusi agar bisa berbagi dan saling menguatkan. Melalui sinergi majelis taklim ini, insyaallah akan semakin luas manfaat dakwah dan pembinaan umat,” ujarnya.
Imam, teringat pesan H. Sahal Suhana, S.H, Pendiri Pesantren Husnul Khotimah, menyampaikan harapan agar wilayahnya dapat tumbuh menjadi “Kota Santri” yang mencerminkan semangat dakwah dan pendidikan Islam yang kuat di tengah masyarakat. Melalui forum ini, Divisi Humas dan Dakwah berupaya mempererat silaturahim antar tiga desa yang menjadi lingkungan terdekat pesantren, sekaligus membangun kontribusi nyata dalam pembinaan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa program awal yang akan digerakkan, diantaranya pelatihan pemulasaran jenazah sebagai bekal keterampilan sosial-keagamaan bagi masyarakat serta layanan konsultasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf untuk memperkuat ekonomi umat berbasis spiritual dan sosial.
Sinergitas Majelis Taklim Desa Penyangga Pesantren Husnul Khotimah ditutup dengan foto bersama. (foto: dok. HK)
Acara kemudian berlanjut ke sesi tanya jawab yang berlangsung dinamis dan penuh semangat. Ustadz Apud, Ketua DKM Sadamantra, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas inisiatif sinergitas majelis taklim ini serta menyatakan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program. Ustadz Apip Azharudin, Ketua DKM Maniskidul, mengusulkan agar ada program pembinaan remaja, sehingga generasi muda dapat terlibat dalam kegiatan dakwah dan pembinaan keislaman di lingkungannya.
Sementara itu, Ustadz Darkun, S.Pd., Ketua DKM Al-Hidayah, menjelaskan bahwa di Desa Maniskidul terdapat 36 majelis taklim aktif, dan Pesantren Husnul Khotimah telah dijadwalkan mengisi kegiatan pada pekan kedua setiap dua bulan sekali. Ia juga mengusulkan agar dibentuk majelis taklim khusus remaja sebagai wadah pembinaan generasi muda agar lebih terarah dan berkelanjutan.
Kasipel Desa Maniskidul turut memberikan masukan agar program kifayah dapat diseragamkan di tiap desa serta mendorong adanya pengakuan resmi dari tingkat kabupaten terhadap aktivitas majelis taklim. Ustadz Andi, selaku Kesra Desa Sadamantra, menambahkan pentingnya penyusunan kurikulum bagi majelis taklim serta sertifikasi bagi para guru ngaji, agar pembinaan masyarakat berjalan lebih profesional dan terukur.
“Kami ingin memberantas buta huruf Al-Qur’an di masyarakat. Mohon bimbingan dan dukungan dari Husnul Khotimah agar cita-cita ini dapat terwujud,” ucapnya.
Menanggapi beragam aspirasi tersebut, KH. Imam Nur Suharno menyampaikan bahwa Divisi Humas dan Dakwah saat ini tengah menggarap Buku Pintar Majelis Taklim dan Buku Pintar Dakwah Sekolah sebagai panduan bersama dalam pembinaan umat.
“Mohon doanya, semoga buku ini bisa segera selesai dan dimanfaatkan oleh desa-desa lain juga. Kita bisa mulai dari kegiatan bersama seperti pelatihan pemulasaran jenazah untuk tiga desa ini,” jelas Imam. (didin)