KUNINGAN (MASS) – Pada peluncuran program tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., mendampingi Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.. Di hadapan masyarakat dan tamu undangan, Dr. Wahyu menyampaikan pesan yang menembus batas birokrasi.
Menurutnya, kebijakan publik seharusnya tidak berhenti pada angka dan laporan, melainkan harus memeluk sisi kemanusiaan yang menjadi inti dari setiap langkah pembangunan.
“Sekolah Rakyat ini lahir dari kepedulian yang tumbuh dari hati. Pemerintah hadir bukan hanya untuk melayani, tetapi untuk menggerakkan harapan. Ketika kebijakan menyentuh sisi kemanusiaan, di situlah negara benar-benar hadir,” ujar Dr. Wahyu dengan nada penuh keteduhan.
Sebagai penjabat yang mengoordinasikan lintas sektor di lingkungan Pemkab Kuningan, Dr. Wahyu berkomitmen memastikan program sosial dan pendidikan seperti Sekolah Rakyat berjalan berlandaskan kolaborasi dan keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini bukan hasil kerja satu pihak, melainkan buah dari sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta.
“Kuncinya ada pada sinergi. Ketika semua bergerak seirama, keadilan sosial bukan lagi sekadar slogan, tetapi kenyataan yang kita bangun bersama,” tambahnya.
Lebih jauh, Dr. Wahyu melihat Sekolah Rakyat bukan hanya ruang belajar, tetapi juga tempat pemulihan sosial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendidikan berbasis empati dan karakter ini, katanya, selaras dengan visi Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh) yang terus menjadi pijakan pembangunan di berbagai sektor.
“Kami ingin memastikan setiap anak, di desa maupun di kota, dari keluarga mampu hingga tidak mampu, memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi dan berprestasi. Itulah wajah Kuningan yang berkeadilan,” ungkapnya.
Beberapa waktu terakhir, Pj Sekda Kuningan dikenal aktif menjalin kerja sama lintas sektor untuk menjawab tantangan pembangunan, mulai dari pendidikan, ketahanan pangan, hingga penurunan angka stunting. Bagi Dr. Wahyu, pendidikan adalah fondasi utama kemajuan sosial.
“Tidak ada pembangunan tanpa pendidikan. Dan tidak ada pendidikan sejati tanpa keadilan akses,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga semangat kebersamaan dalam membangun pendidikan yang berpihak kepada rakyat.
“Sekolah Rakyat hanyalah awal. Yang paling penting adalah menjaga nyala semangatnya agar tidak padam, agar tidak ada lagi anak yang tertinggal dari cahaya ilmu,” tutupnya. (argi)