KUNINGAN (MASS) – Di balik proyek pembangunan jalan dan jembatan yang digalakkan di Kabupaten Kuningan, ada satu persoalan klasik yang sering luput dari perhatian public, yaitu sampah dan bencana longsor. Tak hanya merusak pemandangan, keduanya terbukti menjadi penyebab utama rusaknya infrastruktur yang baru dibangun. Disebutkan, ancaman itu tidak datang dari luar, melainkan dari kebiasaan warga yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Kuningan, Tedyy Sukmajayadi mengungkapkan, kerusakan pada infrastruktur seperti tebing penahan tanah (TPT), gorong-gorong, dan bahu jalan, banyak disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghambat aliran air.
“Sering kali kita temukan pondasi jembatan atau TPT ambruk bukan karena usia, tapi karena adanya sampah rumah tangga yang menyumbat aliran sungai,” ujarnya dalam podcast Kuningan Mass, Sabtu (19/4/2025).
Ia mencontohkan kejadian di beberapa titik pasca musim hujan, di mana air meluap akibat saluran tersumbat sampah plastik dan limbah pasar. Akibatnya, aliran air menghantam sisi-sisi jembatan dan merusak struktur bawah jalan.
“Bahkan anak saya yang masih kecil tahu, kalau sampah itu bisa menyebabkan kimiawi merusak pondasi,” katanya sambil tersenyum getir.
Masalah itu makin kompleks ketika dikaitkan dengan kesadaran kolektif. Beberapa desa tercatat aktif membantu pemerintah menjaga kebersihan saluran air dan pinggir jalan. Namun sebagian besar wilayah masih belum peduli, bahkan tidak merasa memiliki tanggung jawab atas infrastruktur yang rusak.
“Kita punya catatan, desa-desa yang peduli dengan lingkungan biasanya dapat prioritas penanganan. Tapi kalau hanya bisa protes di media sosial tanpa kontribusi, itu jadi tantangan tersendiri,” tegasnya.
Ia berharap, kampanye sadar lingkungan bisa makin digencarkan oleh berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan media. Tanpa kesadaran kolektif, sebaik apapun jalan dibangun, tetap akan hancur jika sungai tersumbat dan tebing terkikis. Infrastruktur bukan hanya soal anggaran dan beton, tapi juga soal budaya dan kebiasaan. (argi)
Selengkapnya tonton di sini :